Sabtu, 24 Desember 2011

PENGANTAR ALGORITMA DAN PROGRAM : Struktur Dasar Algoritma dan Tahapan dalam Pemrograman


 Struktur Dasar Algoritma dan Tahapan dalam Pemrograman
  ----------------------
Oleh : Fahrorozi
 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.4. Struktur Dasar Algoritma 

 Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu:
1.  Struktur Runtunan
  Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan.
2.  Struktur Pemilihan
  Digunakan untuk program  yang menggunakan  pemilihan  atau penyeleksian kondisi.
3.  Struktur Perulangan
  Digunakan  untuk program yang  pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang. 

1.5. Tahapan dalam Pemrograman

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah dalam pemrograman dengan komputer adalah:
1.  Definisikan Masalah
Berikut adalah hal-hal yang harus  diketahui dalam analisis masalah supaya kita mengetahui bagaimana permasalahan tersebut:
a.  Kondisi awal, yaitu input yang tersedia.
b.  Kondisi akhir, yaitu output yang diinginkan.
c.  Data lain yang tersedia.
d.  Operator yang tersedia.
e.  Syarat atau kendala yang harus dipenuhi.
Contoh kasus:
Menghitung biaya percakapan telepon di wartel. Proses yang perlu diperhatikan adalah:
a.   Input yang tersedia adalah jam mulai bicara dan jam selesai bicara.
b.   Output yang diinginkan adalah biaya percakapan.
c.  Data lain yang tersedia adalah besarnya pulsa yang digunakan dan biaya per pulsa.
d.  Operator yang tersedia adalah pengurangan (-), penambahan (+), dan perkalian (*).
e.   Syarat kendala yang harus dipenuhi adalah aturan jarak dan aturan waktu.

2.  Buat Algoritma dan Struktur Cara Penyelesaian
Jika masalahnya kompleks, maka dibagi ke dalam modul-modul. Tahap penyusunan algoritma seringkali dimulai dari langkah yang global terlebih dahulu. Langkah global ini diperhalus sampai menjadi langkah yang lebih rinci atau detail.
Cara pendekatan ini sangat bermanfaat dalam pembuatan algoritma untuk masalah yang kompleks. Penghalusan langkah dengan cara memecah langkah menjadi beberapa langkah. Setiap langkah diuraikan lagi menjadi beberapa langkah yang lebih sederhana. Penghalusan langkah ini akan terus berlanjut sampai setiap langkah sudah cukup rinci dan tepat untuk dilaksanakan oleh pemroses.

3.  Menulis Program
Algoritma yang telah dibuat, diterjemahkan dalam bahasa komputer menjadi sebuah program. Perlu diperhatikan bahwa pemilihan algoritma yang salah akan menyebabkan program memiliki untuk kerja yang kurang baik. Program yang baik memiliki standar penilaian:
a.  Standar teknik pemecahan masalah
-     Teknik Top-Down
Teknik pemecahan masalah yang paling umum digunakan.
Prinsipnya adalah suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Dari masalah yang kecil tersebut dilakukan analisis. Jika dimungkinkan maka masalah tersebut akan dipilah lagi menjadi subbagian-subbagian dan setelah itu mulai disusun langkah-langkah penyelesaian yang lebih detail.
-     Teknik Bottom-Up
Prinsip teknik  bottom up adalah pemecahan masalah yang kompleks dilakukan dengan menggabungkan prosedur-prosedur yang ada menjadi satu kesatuan program sebagai penyelesaian masalah tersebut. 

 b.  Standar penyusunan program
-  Kebenaran logika dan penulisan.
-  Waktu minimum untuk penulisan program.
-  Kecepatan maksimum eksekusi program.
-  Ekspresi penggunaan memori.
-  Kemudahan merawat dan mengembangkan program.
-  User Friendly.
-  Portability.
-  Pemrograman modular. 

 4.  Mencari Kesalahan 

a.  Kesalahan sintaks (penulisan program).
b.  Kesalahan pelaksanaan: semantik, logika, dan  ketelitian.

5.  Uji dan Verifikasi Program 

Pertama kali harus diuji apakah program dapat dijalankan. Apabila program tidak dapat dijalankan maka perlu diperbaiki penulisan sintaksisnya tetapi bila program  dapat dijalankan, maka harus diuji dengan menggunakan data-data yang biasa yaitu data yang diharapkan oleh sistem. Contoh data ekstrem, misalnya, program menghendaki masukan jumlah data tetapi user mengisikan bilangan negatif.
Program sebaiknya diuji menggunakan data yang relatif banyak.
 
6.  Dokumentasi Program 

Dokumentasi program ada dua macam yaitu dokumentasi internal dan dokumentasi eksternal. Dokumentasi internal adalah dokumentasi yang dibuat di dalam program yaitu setiap kita menuliskan baris program sebaiknya diberi komentar atau keterangan supaya mempermudah kita untuk mengingat logika yang terdapat di dalam instruksi tersebut, hal ini sangat bermanfaat ketika suatu saat program tersebut akan dikembangkan. Dokumentasi eksternal adalah dokumentasi yang dilakukan dari luar program yaitu membuat  user guide atau buku petunjuk aturan atau cara menjalankan program tersebut. 

7.  Pemeliharaan Program 

a.  Memperbaiki kekurangan yang ditemukan kemudian.
b.  Memodifikasi, karena perubahan spesifikasi.

Tidak ada komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management