Sabtu, 24 Desember 2011

KONFLIK DALAM ORGANISASI

KONFLIK DALAM ORGANISASI 

Oleh : Fahrorozi
---------------------------------------------------------



A. PENGERTIAN KONFLIK


     Konflik berasal dari bahasa latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
     Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,pengetahuan,kepandaian,adat istiadat,keyakinan dan lain-lain. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya. Konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
     Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna akan menciptakan konflik.

     B. JENIS-JENIS KONFLIK ORGANISASI

     Menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel, dikenal ada lima jenis konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok da, konflik antar organisasi. Berikut adalah pengertiannya:
   1. Konflik Intrapersonal
       Konflik intrapersonal aadalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. 
       Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal:
a).  Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
b). Konflik pendekatan-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
c). Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan sekaligus negatif.

    2. Konflik Interpersonal
       Konflik interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan,bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi.
      Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.

    3. Konflik antar individu dan kelompok
        Hal ini sering kali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktifitas dimana ia berada.

    4. Konflik antara organisasi
        Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumberdaya secara lebih koefisien.
Sumber: http://erwin7286.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-konflik-dalam-organisasi.html


     3. MENGAPA TERJADI KONFLIK DALAM ORGANISASI ?

   Dalam berorganisasi, terdapat beberapa faktor atau sumber yang menyebabkan konflik. Diantaranya yaitu:
 a). Perbedaan dalam tujuan dan prioritas
      Setiap sub unit dalam organisasi memiliki tujuan dan prioritas khusus. Misalnya, dalam hubungan kerja, bagian pemasaran ingin agar produknya cepat laku. Kalau perlu dijual murah dan dengan cara kredit.
b). Saling ketergantungan tugas
     Ada yang disebut ketergantungan berurutan,dimana output dari suat unit merupakan input dari unit lain. Misalnya, untuk merespon suatu surat permohonan,kepala bagian masih harus menunggu disposisi dari atasannya. 
c). Konflik yang disebabkan oleh pembagian sumber daya. 
     Antar unit kerja bersaing karena untuk mendapatkan sumber daya yang lebih.
d). Deskripsi yang tidak jelas.
    Ini akan mengakibatkan konflik karena tidak ada guide lines dan policies yang jelas, dan akan membuat kelompok lain tersinggung karena dilangkahi.
e). Perbedaan kekuasaan dan status
   Biasanya terjadi karena karena suatu departemen merasa lebih penting atau memiliki rasa over value ketimbang departemen lainnya. Departemen lain pasti akan merasa dilecehkan.
f). Perbedaan sistem imbalan dan intensif yang di atur per-unit, bukan tujuan organisasi.
g). Faktor biokratik
    Dimana pegawai lini memiliki wewenang dalam proses pengambilan keputusan sementara staff lebih pada memberikan rekomendasi atau sara. Sering pegawai lini yang merasa lebih penting,sementara staff merasa lebih ahli. Ujung-ujungnya konflik.
h). Sistem informasi dan komunikasi yang terganggu.
     Kadang terjadi misunderstanding  dikalangan pelaku organisasi karena informasi yang diterima kurang jelas atau bertentangan dengan tujuan yang sebenarnya.

     5. BAGAIMANA CARA/STRATEGI UNTUK MENGHINDARI KONFLIK ?
    Menurut Stevenin, ada lima  langkah meraih kedamaian dalam konflik.
1. Pengenalan
    Kesenjangan antara keadaan yang ada atau yang teridentifikasi dan bagaimana keadaan yang seterusnya.
2. Diagnosis
    Ini langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah di uji mengenai siapa, dimana dan bagaimana hasil dengan sempurna. Pusatkan masalah perhatian pada masalah utama dan bukan hal-hal sepele.
3. Menyepakati suatu solusi
    Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan orang-orang yang terlibat didalamnya. Saringlah penyelesian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan masalah yang tidak terlalu baik. carilah yang terbaik.
4. Pelaksanaan
    Ingatlah bahwa akan ada keuntungan dan kerugian. Namun hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah pada kelompok tertentu.
5. Evaluasi
    Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian rangkaian baru. Jika penyelesaiannya tidak tampak berhasil, kembalilah ke langkah awal dan coba lagi.

    Menurut Wijono,strategi mengatasi konflik yaitu:
1. Strategi mengatasi konflik dari dalam individu, untuk mengatasi konflik dari dalam individu ini paling tidak diperlukan tujuh strategi:
a) Menciptakan kontak dan membina hubungan
b) Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
c) Menumbuhkan kemampuan diri sendiri
d) Menentukan tujuan
e) Mencari beberapa alternatif
f) Memilih alternatif
g) Merencanakan pelaksanaan jalan keluar

2. Strategi mengatasi konflik antar pribadi, untuk mengatasi konflik ini paling tidak diperlukan tiga strategi:
a) Strategi kalah-kalah : Berorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Ada dua tipe:
        * Arbitrasi merupakan dimana pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim atau penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat.
         * Mediasi digunakan oleh mediator untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh abridator, karena seorang mediator tidak punya wewenang secara langsung terhadap pihak yang bertikai.
b)  Strategi menang- kalah : Dalam strategi saya menang anda kalah, menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
c) Strategi menang-menang : Strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang.

3. Strategi mengatasi konflik organisasi
    Ada beberapa strategi untuk mengatasi konflik ini,diantaranya:
a) Pendekatan birokratis : Konflik muncul karena adanya hubungan birokratis yang terjadi secara vertikal, dan untuk menghadapinya manager cenderung menggunakan struktur hirarki dalam hubungannya secara otokritas.
b) Pendekatan intervensi otoritatif dalam konflik lateral : Bila terjadi konflik lateral, biasanya akan diselesaikan sendiri oleh pihak-pihak yang terlibat konflik.
c) Pendekatan sistem : Pendekatan ini menekankan pada hubungan lateral dan horizontal antara fungsi-fungsi pemasaran dengan produksi dalam suatu organisasi.
d) Reorganisasi Struktural : Cara pendekatan dapat melalui mengubah sistem untuk melihat kemungkinan terjadinya reorganisasi struktural guna meluruskan perbedaan kepentingan dan tujuan yang hendak dicapai kedua belah pihak.
Sumber :http://www.zimbio.com/member/igndjoko/articles/9QRMTF_pMWb/Strategi+Mengatasi+Konflik


Algoritma & Pemrograman


1. Algoritma & Pemrograman
Oleh : Fahrorozi

A. Teori algoritma    “Suatu himpunan hingga Intruksi yang secara jelas memperinci langkah-
~langkah proses pelaksanaan pemecahan suatu masalah.
~Himpunan intruksi yang dimaksud harus dapat dilaksanakan secara mekanik (dapat dibuat program komputernya).
~Pembuatan dan perancangan algoritma serta penentuan struktur data yang tepat adalah bagian yang sangat rawan.
~Merupakan jantung ilmu komputer atau informatika Lebih jauh, terdapat

Beberapa pengertian dalam masalah Algoritma :
PROSEDUR, yaitu Himpunan hingga intruksi yang bersifat diskrit, jelas serta dapat dijalankan secara mekanik.
SEMI ALGORITMA, yaitu Prosedur yang mampu menghasilkan solusi, bila solusinya ada dan berhenti.
ALGORITMA, yaitu Semi Algoritma yang mampu mendeteksi tidak adanya solusi, bila solusi memang tidak ada dan mampu pula berhenti.
Contoh :
Penyelesaian komputasi akar bulat positif dari suatu bilangan bulat
positif A.
Langkah penyelesaianya :
1)  Baca A
2)  Masukkan X sama dengan 1
3)  Hitung Y yang besarnya  X.X
4)  Jika Y sama dengan A, maka cetak X sebagai akar dari A, selesai.
5)  Tambahkan X dengan 1
6)  Pergi ke langkah 3

7)  Bentuk Program dalam BASIC  :
INPUT A
X = 1
Y = X*X
IF Y = A THEN PRINT X : END.
X = X + 1
GOTO 30
Jika A = 4 maka ada SOLUSI
Jika A= 5 maka tidak ada solusi & Looping

KESIMPULAN :
   Bersifat mekanik
   Dapat memberikan solusi jika ada dan mampu berhenti.
   Tidak dapat memberikan keputusan jika solusi tidak ada.

SEMI ALGORITMA
Jadi program diatas disebut :
  Sebuah  semi algoritma selalu dapat berubah menjadi algoritma dengan mengubah beberapa langkah yang ada.
  Solusi Program di atas : Tambahkan Intruksi     Jika Y > A cetak “Tidak Ada Akar “ : End
  Persoalan : Dimana letak intruksi tambahan tersebut ?????

Sifat – sifat algoritma yang baik:
1)   Banyak langkah hingga
2)  Tidak ada keragu-raguan dalam setiap langkahnya.
3)  Batasan dari rangkaian proses jelas.
4)  Batasan input dan output jelas.
5)  Batasan ruang lingkupnya jelas.

Belajar memprogram   belajar bahasa pemrograman
  Belajar memprogram :
- belajar tentang strategi pemecahan masalah, metodologi dan sistematika pemecahan masalah, Menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca, dipahami dan disepakati bersama.
- Bersifat pemahaman persoalan, analisis dan sintesis
-Titik berat : designer program

Produk yang dihasilkan pemrogram
  Program dengan rancangan yang baik (metodologis, sistematis)
  Dapat dieksekusi oleh mesin
  Berfungsi dengan benar
  Sanggup melayani segala kemungkinan masukan
• Disertai dokumentasi
  Belajar Bahasa Pemrograman
  Belajar memakai suatu bahasa pemrograman, aturan sintaks, tatacara
untuk memanfaatkan instruksi yang spesifik untuk setiap bahasa

  Titik berat : coder


Penyajian Algoritma
• Natural Language
• Flowchart
• Pseudo-code
  Diagram blok struktur program
• Diagram warnier
  Tabel keputusan dan pohon keputusan

PENGANTAR ALGORITMA DAN PROGRAM : Pemrograman Prosedural

Pemrograman Prosedural 
Oleh : Fahrorozi

Algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti algoritma adalah proses yang prosedural. Pada program prosedural, program dibedakan antara bagian  data dengan bagian instruksi. Bagian instruksi terdiri dari atas runtunan (sequence) instruksi yang dilaksanakan satu per satu secara berurutan oleh sebuah pemroses. Alur pelaksanaan instruksi dapat berubah karena adanya pencabangan kondisional. Data yang disimpan di dalam memori dimanipulasi oleh instruksi secara beruntun. Kita katakan bahwa tahapan pelaksanaan program mengikuti pola beruntun atau prosedural.
Paradigma pemrograman seperti ini dinamakan pemrograman prosedural. 
Bahasa-bahasa tingkat tinggi seperti Cobol, Basic, Pascal, Fortran,  dan C/C++ mendukung kegiatan pemrograman prosedural, karena itu mereka dinamakan juga bahasa prosedural. Selain paradigma pemrograman prosedural, ada lagi paradigma yang lain yaitu pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming atau OOP).
Paradigma pemrograman ini merupakan  trend baru dan sangat popular akhir-akhir ini. Pada paradigma OOP, data dan instruksi dibungkus (encapsulation) menjadi satu. Kesatuan ini disebut kelas (class) dan instansiasi kelas pada saat run-time disebut objek (object). Data di dalam objek hanya dapat diakses oleh instruksi yang ada di dalam objek itu saja.
 Paradigma pemrograman yang lain adalah pemrograman fungsional, pemrograman deklaratif, dan pemrograman konkuren. Artikel ini hanya menyajikan paradigma pemrograman presedural saja. Paradigma
pemrograman yang lain di luar cakupan buku ini.
 Contoh Kasus dan Penyelesaian
 1.  Menghitung luas dan keliling lingkaran
Proses kerjanya sebagai berikut:
a.  Baca jari-jari lingkaran
b.  Tentukan konstanta phi = 3.14
c.  Hitung luas dan keliling
  L = phi*r*r
  K = 2*phi*r
d.   Cetak luas dan keliling

2.  Menghitung rata-rata tiga buah data
a.  Algoritma dengan struktur bahasa Indonesia
-  Baca bilangan a, b, dan c
-  Jumlahkan ketiga bilangan tersebut
-  Bagi jumlah tersebut dengan 3
-  Tulis hasilnya
b.  Algoritma dengan pseudocode
input (a, b, c)
Jml = a+b+c
Rerata = Jml/3
Output (Rerata)

3.  Algoritma konversi suhu dalam derajat Celcius ke derajat Kalvin
Penyelesaian menggunakan pseudocode:
Input (Celcius)
Kalvin = Celcius + 273
Output (Kalvin)

 1.6. Latihan

1.  Buatlah sebuah rancangan  program dengan menggunakan  flowchart
untuk menghitung luas lingkaran!
2.  Belajar memprogram dan belajar bahasa pemrograman adalah dua hal
yang berbeda. Jelaskan! 
3.  Di manakah letak kesalahan algoritma memutar kaset tape recorder di bawah ini:
Algoritma Memutar Kaset
1.  Pastikan tape recorder dalam keadaan POWER ON.
2.  Tekan tombol PLAY.
3.  Masukkan kaset ke dalam tape recorder.



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 1991.  Pemrograman Turbo PASCAL, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Brookshear, J.G. 2004.  Computer Science Suatu Pengantar.  Erlangga, Jakarta.
Bryon Goffried, 1986. Programming with PASCAL, Schaum Series, New York.
David Harel, 1987.  Algorithmics the Spirit of Computing. Addison- Wesley Publishing Company.Inc. USA.
Gragono, P. 1980. Programming in Pascal. Addison Wesley. USA
Hartono, P. 1990. Bahasa Pascal. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Horowitz E. & Sahni S. 1984. Fundamentals of Data Structures in Pascal.
Pitman Publishing Limited.
Jogiyanto H.M., 1990. Turbo Pascal, Penerbit Andi Offset. Yogyakarta
Muhammad Zarlis Cs. 1995 Pemrograman Pascal. Medan
Muhammad Zarlis & Handrizal. 2007. Bahasa Pemrograman, Konsep &
Aplikasi Dalam C++, USU Press. Medan
Munir Rinaldi. 2002. Algoritma & Pemrograman Dalam Bahasa Pascal
dan C, Informatika Bandung.
Nell Dale & Chip Neems, 1989. Introduction to Pascal and Structured
Design. D.C. Heat & Company, Toronto.
Parsons, Thomas W. 1995. Introduction to Algorithms in Pascal, Johns
Wiley and Sons, Inc.
Prather, Ronald E., 1982. Problem Solving Principle: Programming with
PASCAL, Prentice Hall, New Jersey.
Robert R. Korfhage. 1966.  Logic and Algorithms. John Wiley & Sons.Inc.
New York.
Robert Sedgewick. 1983.   Algorithms. Addison-Wesley Publishing
Company.Inc. USA.
Santosa, P.J. 1998.  Dasar-dasar Pemrograman Pascal, Andi Offset.
Yogyakarta.

PENGANTAR ALGORITMA DAN PROGRAM : Struktur Dasar Algoritma dan Tahapan dalam Pemrograman


 Struktur Dasar Algoritma dan Tahapan dalam Pemrograman
  ----------------------
Oleh : Fahrorozi
 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.4. Struktur Dasar Algoritma 

 Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu:
1.  Struktur Runtunan
  Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan.
2.  Struktur Pemilihan
  Digunakan untuk program  yang menggunakan  pemilihan  atau penyeleksian kondisi.
3.  Struktur Perulangan
  Digunakan  untuk program yang  pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang. 

1.5. Tahapan dalam Pemrograman

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah dalam pemrograman dengan komputer adalah:
1.  Definisikan Masalah
Berikut adalah hal-hal yang harus  diketahui dalam analisis masalah supaya kita mengetahui bagaimana permasalahan tersebut:
a.  Kondisi awal, yaitu input yang tersedia.
b.  Kondisi akhir, yaitu output yang diinginkan.
c.  Data lain yang tersedia.
d.  Operator yang tersedia.
e.  Syarat atau kendala yang harus dipenuhi.
Contoh kasus:
Menghitung biaya percakapan telepon di wartel. Proses yang perlu diperhatikan adalah:
a.   Input yang tersedia adalah jam mulai bicara dan jam selesai bicara.
b.   Output yang diinginkan adalah biaya percakapan.
c.  Data lain yang tersedia adalah besarnya pulsa yang digunakan dan biaya per pulsa.
d.  Operator yang tersedia adalah pengurangan (-), penambahan (+), dan perkalian (*).
e.   Syarat kendala yang harus dipenuhi adalah aturan jarak dan aturan waktu.

2.  Buat Algoritma dan Struktur Cara Penyelesaian
Jika masalahnya kompleks, maka dibagi ke dalam modul-modul. Tahap penyusunan algoritma seringkali dimulai dari langkah yang global terlebih dahulu. Langkah global ini diperhalus sampai menjadi langkah yang lebih rinci atau detail.
Cara pendekatan ini sangat bermanfaat dalam pembuatan algoritma untuk masalah yang kompleks. Penghalusan langkah dengan cara memecah langkah menjadi beberapa langkah. Setiap langkah diuraikan lagi menjadi beberapa langkah yang lebih sederhana. Penghalusan langkah ini akan terus berlanjut sampai setiap langkah sudah cukup rinci dan tepat untuk dilaksanakan oleh pemroses.

3.  Menulis Program
Algoritma yang telah dibuat, diterjemahkan dalam bahasa komputer menjadi sebuah program. Perlu diperhatikan bahwa pemilihan algoritma yang salah akan menyebabkan program memiliki untuk kerja yang kurang baik. Program yang baik memiliki standar penilaian:
a.  Standar teknik pemecahan masalah
-     Teknik Top-Down
Teknik pemecahan masalah yang paling umum digunakan.
Prinsipnya adalah suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Dari masalah yang kecil tersebut dilakukan analisis. Jika dimungkinkan maka masalah tersebut akan dipilah lagi menjadi subbagian-subbagian dan setelah itu mulai disusun langkah-langkah penyelesaian yang lebih detail.
-     Teknik Bottom-Up
Prinsip teknik  bottom up adalah pemecahan masalah yang kompleks dilakukan dengan menggabungkan prosedur-prosedur yang ada menjadi satu kesatuan program sebagai penyelesaian masalah tersebut. 

 b.  Standar penyusunan program
-  Kebenaran logika dan penulisan.
-  Waktu minimum untuk penulisan program.
-  Kecepatan maksimum eksekusi program.
-  Ekspresi penggunaan memori.
-  Kemudahan merawat dan mengembangkan program.
-  User Friendly.
-  Portability.
-  Pemrograman modular. 

 4.  Mencari Kesalahan 

a.  Kesalahan sintaks (penulisan program).
b.  Kesalahan pelaksanaan: semantik, logika, dan  ketelitian.

5.  Uji dan Verifikasi Program 

Pertama kali harus diuji apakah program dapat dijalankan. Apabila program tidak dapat dijalankan maka perlu diperbaiki penulisan sintaksisnya tetapi bila program  dapat dijalankan, maka harus diuji dengan menggunakan data-data yang biasa yaitu data yang diharapkan oleh sistem. Contoh data ekstrem, misalnya, program menghendaki masukan jumlah data tetapi user mengisikan bilangan negatif.
Program sebaiknya diuji menggunakan data yang relatif banyak.
 
6.  Dokumentasi Program 

Dokumentasi program ada dua macam yaitu dokumentasi internal dan dokumentasi eksternal. Dokumentasi internal adalah dokumentasi yang dibuat di dalam program yaitu setiap kita menuliskan baris program sebaiknya diberi komentar atau keterangan supaya mempermudah kita untuk mengingat logika yang terdapat di dalam instruksi tersebut, hal ini sangat bermanfaat ketika suatu saat program tersebut akan dikembangkan. Dokumentasi eksternal adalah dokumentasi yang dilakukan dari luar program yaitu membuat  user guide atau buku petunjuk aturan atau cara menjalankan program tersebut. 

7.  Pemeliharaan Program 

a.  Memperbaiki kekurangan yang ditemukan kemudian.
b.  Memodifikasi, karena perubahan spesifikasi.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management