Hikmah Dari Sang Kiasan Hati Merah Muda (CINTA)
Pada posting kali ini saya akan menjelaskan tentang apa hikmah dibalik CINTA,…
Taukan anda bahwa terkadang kita senang, bahagia, gembira namun terkadang juga kita menangis, menyesal, sedih, murung, melamun karena CINTA,…
Apakah sebenarnya CINTA ?
Dapatkan kita memetik hikmah dari CINTA?
PEMBAHASAN
Dalam sebuah pendapat mengatakan : Cinta adalah sebuah kata-kata yang amat indah yang semua orang selalu mengagungkannya. Benar kata oranga, Cinta adalah anugerah. Tanpa cinta tiada apapun di dunia ini, tiada kasih sayang, tiada penghormatan dan tiada rasa nyaman. Tanpa cinta tiada kita di dunia ini. Ingat kisah nabi Adam dan Siti Hawa? mereka ketemu di dunia ini juga karena adanya rasa cinta. Tanpa cinta maka dunia ini hampa, dan dapat dipastikan akan selalu ada perang dimana-mana. Mungkin itu saja sekelumit gambaran tentang cinta. Makanya kita harus bersyukur karena ada cinta. Dengan cinta kita bisa melakukan apapun dengan bahagia dan rasa aman serta nyaman.
Namun dalam sebuah puisi ada pendapat lain mengenai cinta :
Cinta adalah keindahan yang murni tanpa kepalsuan
memberi imajinasi hidup dalam keselarasan realita dan impian
Cinta yang indah adalah membangkitkan kehidupan
dan kehidupan bergerak dalam setiap kebaikan, keserasian, dan kedamaian
Cinta yang indah bukanlah ungkapan napsu yang berjalan dalam ketidaksabaran dan pemuasan diri........ ......
Cinta yang indah tidak merusak dan tidak menyebabkan tangisan kesedihan
Didalam cinta ada senyum ada kelembutan ada kedamaian dan ada kenyataan yang membahagiakan sebab didalamnya ada kenyataan dan tujuan
Cinta adalah kepastian, tiada keragu-raguan, tiada yang membingungkan. ......... ......
Berjalan dalam cinta yang indah adalah menapaki setiap kepastian demi kepastian
Cinta yang indah adalah keserasian, kesepadanan. ......... menyatu dalam bulir Ilahi penuh pengharapan dan penyerahan hak
Cinta adalah sebuah pondasi kebahagiaan sebab didalamnya ada penghargaan dan penghormatan
Cinta adalah keindahan yang tanpa batas .......... sebab didalamnya ada kasih yang melindungi.. ......dan selalu ingin melindungi, membentang melampaui setiap keterbatasan yang fana
Cinta adalah menghidupkan.
memberi imajinasi hidup dalam keselarasan realita dan impian
Cinta yang indah adalah membangkitkan kehidupan
dan kehidupan bergerak dalam setiap kebaikan, keserasian, dan kedamaian
Cinta yang indah bukanlah ungkapan napsu yang berjalan dalam ketidaksabaran dan pemuasan diri........ ......
Cinta yang indah tidak merusak dan tidak menyebabkan tangisan kesedihan
Didalam cinta ada senyum ada kelembutan ada kedamaian dan ada kenyataan yang membahagiakan sebab didalamnya ada kenyataan dan tujuan
Cinta adalah kepastian, tiada keragu-raguan, tiada yang membingungkan. ......... ......
Berjalan dalam cinta yang indah adalah menapaki setiap kepastian demi kepastian
Cinta yang indah adalah keserasian, kesepadanan. ......... menyatu dalam bulir Ilahi penuh pengharapan dan penyerahan hak
Cinta adalah sebuah pondasi kebahagiaan sebab didalamnya ada penghargaan dan penghormatan
Cinta adalah keindahan yang tanpa batas .......... sebab didalamnya ada kasih yang melindungi.. ......dan selalu ingin melindungi, membentang melampaui setiap keterbatasan yang fana
Cinta adalah menghidupkan.
http://artikel-rohani.blogspot.com/2007/01/cinta-adalah.html
Cinta adalah satu kata yang tidak asing lagi di telinga kita. Apalagi di kalangan remaja, karena sudah menjadi anggapan umum bahwa cinta identik dengan ungkapan rasa sepasang sejoli yang dimabuk asmara. Ada yang mengatakan cinta itu suci, cinta itu agung, cinta itu indah dan saking indahnya tak bias diungkapkan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan dll. Bahkan Jalaludin Rumi menggambarkan saking indahnya cinta, setan pun berubah menjadi bidadari. Yang jelas karena cinta, banyak orang yang merasa bahagia namun sebaliknya karena cinta banyak pula orang yang dibuat tersiksa dan merana. Cinta dapat membuat seseorang menjadi sangat mulia, dan cinta pula yang menjadikan seseorang menjadi sangat tercela.
Kita tahu bagaimana kecintaan Khadijah ra kepada Rasulullah saw yang rela mengorbankan apa saja yang dimilikinya dengan perasaan bahagia demi perjuangan sang kekasih yang menjadikannya mulia. Sebaliknya ada pemudi yang mengorbankan kehormatannya demi untuk menyenangkan sang kekasih yang dia lakukan atas nama cinta. Atau ada remaja yang menghabiskan nyawanya dengan baygon hanya karena cinta. Cinta yang demikian yang membawanya kepada kehinaan.
Lalu, apa sebenarnya makna daripada cinta? Benarkah cinta hanyalah sepenggal kata namun mengandung sejuta makna? Atau pendapat para filosof bahwa makna cinta tergantung siapa yang memandang? Rupanya tepat seperti uangkapan Ibnu Qayyim Al Jauziah tentang cinta, bahwasanya, “Tidak ada batasan tentang cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri.”
Ada pun kata cinta itu sendiri secara bahasa adalah kecenderungan atau
keberpihakan. Bertolak dari sini cinta dapat didefinisikan sebagai sebuah gejolak jiwa dimana hati mempunyai kecenderungan yang kuat terhadap apa yang disenanginya sehingga membuat untuk tetap mengangankannya, menyebut namanya, rela berkorban atasnya dan menerima dengan segenap hati apa adanya dari yang dicintainya serasa kurang sekalipun, dan ia tumpahkan dengan kata-kata dan perbuatan.
Dari website sharing di dapat kesimpulan :
cinta itu menyakitkan, tapi dibalik itu semua, CINTA adalah anugrah... Terkadang kita menangis untuknya, sakit dan merasakan kepedihannya itu adalah pelajaran akan CINTA, sebelum kita bisa benar2 memetik manisnya cinta itu sendiri. Ingat... Dengan cinta manusia dapat mengasihi satu dengan yang lainnya, manusia dapat berpijak dengan tegar meskipun dia tersakiti oleh-nya. Ingatlah...
Bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya...
tapi ketika cinta itu mati...
kamu TIDAK perlu mati bersamanya...
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang...
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia...
dapat mencintai seseorang...
LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri...
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang.
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita
MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia...
Bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya...
tapi ketika cinta itu mati...
kamu TIDAK perlu mati bersamanya...
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang...
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia...
dapat mencintai seseorang...
LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri...
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang.
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita
MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia...
Pandangan Islam terhadap Cinta
Cinta dalam pandangan Islam adalah suatu hal yang sakral. Islam adalah agama fitrah, sedang cinta itu sendiri adalah fitrah kemanusiaan. Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia. Islam tidak pula melarang seseorang untuk dicintai dan mencintai, bahkan Rasulullan menganjurkan agar cinta tersebut diutarakan.
“Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberitahu bahwa ia mencintainya.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzy).
Seorang muslim dan muslimah tidak dilarang untuk saling mencintai, bahkan dianjurkan agar mendapat keutamaan-keutamaan. Islam tidak membelenggu cinta,karena itu Islam menyediakan penyaluran untuk itu (misalnya lembaga pernikahan)dimana sepasang manusia diberikan kebebasan untuk bercinta.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untukmu
pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang,…”(Ar-Ruum: 21)
Ayat di atas merupakan jaminan bahwa cinta dan kasih sayang akan Allah
tumbuhkan dalam hati pasangan yang bersatu karena Allah (setelah menikah). Jadi tak perlu menunggu “jatuh cinta dulu” baru berani menikah, atau pacaran dulu baru menikah sehingga yang menyatukan adalah si syetan durjana (na’udzubillahi min zalik). Jadi Islam jelas memberikan batasan-batasan, sehingga nantinya tidak timbul fenomena kerusakan pergaulan di masyarakat.
Dalam Islam ada peringkat-peringkat cinta, siapa yang harus didahulukan/diutamakan dan siapa/apa yang harus diakhirkan. Tidak boleh kita menyetarakan semuanya.
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman amat sangat cintanya kepada Allah…” (Al-Baqarah: 165)
Menurut Syaikh Ibnul Qayyim, seorang ulama di abad ke-7, ada enam peringkat cinta (maratibul-mahabah), yaitu:
1) Peringkat ke-1 dan yang paling tinggi/paling agung adalah tatayyum, yang merupakan hak Allah semata.
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Rabbul
‘alamiin.”
“Dan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah (S.2: 165)
Jadi ungkapan-ungkapan seperti: “Kau selalu di hatiku, bersemi di dalam qalbu”
atau “Kusebutkan namamu di setiap detak jantungku,” “Cintaku hanya untukmu,” dll selayaknya ditujukan kepada Allah. Karena Dialah yang memberikan kita segala nikmat/kebaikan sejak kita dilahirkan, bahkan sejak dalam rahim ibu… Jangan terbalik, baru dikasih secuil cinta dan kenikmatan sama si ‘do’i’ kita sudah mau menyerahkan jiwa raga kepadanya yang merupakan hak Allah. Lupa kepada Pemberi Nikmat, “Maka nikmat apa saja yang ada pada kalian, maka itu semua dari
Allah (S. 2: 165).
2) Peringkat ke-2; ‘isyk yang hanya merupakan hak Rasulullah saw.
Cinta yang melahirkan sikap hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya,mencontohnya, dll, namun bukan untuk menghambakan diri kepadanya.
“Katakanlah jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi saw) maka Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (Ali Imran: 31)
3) Peringkat ke-3; syauq yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. Antara suami istri, anatar orang tua dan anak, yang membuahkan rasa mawaddah wa rahmah.
4) Peringkat ke-4; shababah yaitu cinta sesama muslim yang melahirkan ukhuwah Islamiyah.
5) Peringkat ke-5; ‘ithf (simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia.Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untuk menyelamatkan manusia, berdakwah, dll.
6) Peringkat ke-6 adalah cinta yang paling rendah dan sederhana, yaitu cinta/keinginan kepada selain manusia: harta benda. Namun keinginan ini sebatas intifa’ (pendayagunaan/pemanfaatan).
(dinukil dari prayoga.net)
Hikmah dari Cinta:
1. Cinta adalah proses ujian yg keras dan pahit dalam kehidupan manusia apakah cinta itu dalam perjalanannya akan menghantarkannya kepada jalan yang mulia atau menghempaskannya kepada jalan yg hina.
2. Jika tidak ada cinta maka di dunia ini tidak akan ada inovasi, pembangunan dan peradaban.
3. Keberadaan cinta merupakan faktor dominan dalam melestarikan eksistensi manusia dan interaksinya dengan sesama manusia.
· Ketika cinta diarahkan kpd kebaikan, mk cinta dapat membawa keutuhan,perdamaian, kebaikan pada kehidupan bermasyarakat.
· Cinta yg ditumbuhkan oleh factor keimanan, maka akan menghasilkan berbagai hal yg mengagumkan. Dapat mengubah sejarah, menegakkan puncak kejayaan dan kemuliaan dunia. Sebagai contoh adalah kehidupan generasi muslim pada masa dahulu. Dan masih banyak lagi hikmah yg lain dari adanya rasa cinta pada diri manusia.
Fenomena yang timbul dari tingkatan-tingkatan cinta yang ada akan menimbulkan efek yang berbeda.Pada fenomena tingkatan cinta yg tertinggi, maka akan membuat seseorg dalam hidupnya untuk selalu mendahulukan cinta kepada Allah , RasulNya dan
jihad dijalannya. Dalam kehidupannya sehari-hari tidak ada orientasi selain kepada Allah. Dan ia akan selalu merasa yakin bahwa segala sesuatu yang telah Allah tetapkan adalah yang terbaik bagi manusia bahwa Allah lebih mengetahui daripada makhluknya. Kemudian, bagi seseorg yg sudah merasakan nikmatnya iman, maka dia akan selalu meneladani kepribadian Rasulluh, mencintai Rasululluh, kemudian dia juga akan mencintai jihad dijalanNya. Akan berjuang dengan segala apa yg dia miliki.
jihad dijalannya. Dalam kehidupannya sehari-hari tidak ada orientasi selain kepada Allah. Dan ia akan selalu merasa yakin bahwa segala sesuatu yang telah Allah tetapkan adalah yang terbaik bagi manusia bahwa Allah lebih mengetahui daripada makhluknya. Kemudian, bagi seseorg yg sudah merasakan nikmatnya iman, maka dia akan selalu meneladani kepribadian Rasulluh, mencintai Rasululluh, kemudian dia juga akan mencintai jihad dijalanNya. Akan berjuang dengan segala apa yg dia miliki.
Seperti pada Firman Allah pada Qs. 28:68.“Rabbmu menciptakan apa yg Dia kehendaki dan memilih (seorg Rasul diantara hambaNYa). Sekali2 tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan MahaTinggi dari apa yg mereka persekutukan (denganNya) .
Hikmah Cinta itu sebenarnya sesuatu yang paling di butuhkan manusia (cinta) untuk menjalani hidupnya dengan lebih baik atau tidak ,pada awalnya mungkin cinta itu indah seperti perasaan yang sedang bahagia ,namun cinta dapat di bagi-bagi dalam beberapa bagian ,contoh :
· Cinta pada orang tua dari sang anak yaitu kasih sayang yang begitu pentingnya dalam arti apapun akan di lakukan agar orang tua bahagia dari anaknya .
· Cinta pada pasangan yaitu kasih sayang yang dilakukan agar sang pasangan merasa lebih bahagia dan mencintainya juga ,dalam hal ini cinta dapat di artikan umpan balik ,jika kita mencintai seseorang maka secara tak sadar atau sadar dia juga akan mencintai kita juga .
· Cinta terhadap benda yaitu benda yang paling ia suka sampai-sampai tak mau kehilangan benda itu ,mungkin dalam hal ini cinta di artikan dalam bentuk nilai atau harga barang.
http://dyahratih.blogspot.com/2011/04/jelaskan-hikmah-cinta-dalam-kehidupan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar