Kamis, 23 Desember 2010

TEKNOLOGI BARU


Teknologi Cloud Computing (sebuah pendekatan)
Oleh: fahrurozi



Ilustrasi Cloud Computing
Cloud computing tidak lama lagi akan menjadi realita, dan ini akan memaksa para IT professional untuk cepat mengadaptasi yang dimaksud dengan teknologi ini. Akibat dari keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat cepat sehingga melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas yang lebih dari teknology yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
Cloud sudah hadir di depan kita saat ini, namun apa itu cloud ? kemana tujuanya ? dan apa resikonya? dan bagaimana organisasi IT mempersiapkan ini ? itulah pertanyaan yang setidaknya akan hadir oleh beberapa praktisi ataupun peminat IT, Cloud computing pada dasaranya adalah menggunakan Internet-based service untuk meng support business process. Cloud service biasanya memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah:
Sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk implementasi.
  • Nantinya biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan juga tidak ada investasi kapital.
  • Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
  • Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tampa adanya Penalty.
  • Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1 platform).
  • Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.
Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:
  • Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti  Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
  • Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
  • Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana  Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini.
Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.
Lalu apa resikonya ?
Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
  • Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
  • Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
  • Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
  • Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
  • Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ?
Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan tertulis.
Apa yang dilakukan Smart Company saat ini ?
Ada banyak kesempatan pada organisasi IT khususnya untuk mensosialisasikan cloud service. Banyak organisasi yang mencoba untuk menambahkan firut ini kepada infrastruktur yang mereka miliki sebelumnya untuk mengambil keuntungan dari “cloud bursting“; khususnya jika anda membutuhkan kapasitas ekstra atau ekstra aktifitas, anda dapat memanfaatkan cloud ketimbang melakukan investasi resource secara in-house.
Development/test dan beberapa aktifitas yang mirip juga menjadi tempat yang bagus untuk cloud, memungkinkan anda untuk mengurangi pengeleluaran perkapita dan biaya data center yang terus meingkat dari sisi kecepatan dan uptime.
Sedangkan perusahaan yang tidak segan segan untuk mengimplementasi teknologi cloud untuk data mereka dan menyimpan nya sebagai fasilitas mereka sendiri untuk memastikan kebijakan perusahaan tersimpan dengan baik tentunya akan lebih baik, sehingga memastikan proses komputerasisasi pada cloud sebagai sistem proses yang dibutuhkan akan lebih independen.
Apakah anda siap ?
Jika organisasi anda baru saja mengeksplorasi teknologi cloud ada beberapa cloud service yang sudah cukup mapan dan dapat di pertimbangkan misalnya sebagai e-mail service. Namun untuk masalah sekuriti, dengan mengembangkan internal infrastruktur anda menjadi model cloud akan lebih baik.
Dengan begini role IT kini ikut berperan dalam hal business model yang dibutuhkan untuk perekonomian saat ini. Bagaimana anda meningkatkan kecepatan dan uptime ? dan bagaimana anda dapat men support business operation dengan sedikit dan pengeluaran yang fix?
Langkah awal yang harus anda lakukan adalah mempelajari sistem kontrak dari cloud service. pastikan setiap process menjadi simple, dapat berulang ulang dan menjadi nilai tambah untuk bisnis anda.
Kedua, anda harus mengidentifikasi service apa yang dapat anda manfaatkan di dalam cloud dan mana yang seharusnya bersifat internal. Hal ini sangat penting untuk anda ketahui mengenai system dan service core yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis anda. dan sebaiknya anda mengkategorikan beberapa elemen bisnis anda berdasarkan resiko dari penggunaan cloud service.
Langkah terakhir, anda harus melakukan strategi sourcing untuk mendapatkan biaya yang sangat murah, namun memiliki scalability dan flexibility untuk kebutuhan bisnis anda. Hal ini termasuk pertimbangan akan proteksi data ownership dan mobility, compliance dan beberapa element seperti halnya kontrak IT tradisional.
Beberapa penjelasan mengenai Cloud Computing lainya:
Disadur dari: David Robbins, Network World
Robbins adalah seorang CTO untuk IT pada perusahaan NetApp. Dia bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan memilih teknologi baru dan mengadopsi teknologi tersebut yang menjadu road map dan timing untuk NetApp IT delivery.
 sumber : http://teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/

Sabtu, 11 Desember 2010

CYBORG CITIZEN

CYBORG CITIZEN, CYBORGOLOGY (CITY OF BITS)

Oleh : Fahrorozi


Mengambil ilmu dari buku City Of Bits untuk mengenal kehidupan tekno di jaman digital saat ini,..

Seiring dengan perkembangan dunia teknologi kini yang smakin cepat, smakin cepat pula para pengembang mencari ide demi melambungnya teknologi ,...
Hingga kini muncul yang namanya Cyborg Cityzen. Apa itu?
Mari kita bahas apa itu cyborg citizen


Sebuah kolase berdasarkan gambar frontpiece dari Leviathan, oleh Thomas Hobbes, diciptakan oleh author. Cyborgs mengisi pemandangan budaya di mana tubuh manusia semakin tempat apa yang bisa disebut kekuatan micropolitical perjuangan antara elit, kaya informasi teknokratis dan miskin informasi-massa. - Mark Dery
Mark Dery adalah salah satu yang paling pengamat perseptif masyarakat cyborg kita. Dia mungkin menulis ini pengamatan lebih dari satu dekade yang lalu (diterbitkan dalam "cyberculture" Atlantik 91:3 Triwulanan Selatan, Summer 1992, hal 507). Maksudnya hanya tumbuh lebih kuat dalam sementara. Sebagai cyborgization terus, penetrasi budaya manusia presipitat micropolitical perjuangan yang tak terhitung jumlahnya, banyak yang memetakan di Cyborg Citizen. Bab ini berusaha untuk membuat sketsa garis besar geografi ini, menunjukkan bagaimana ada politik besar perjuangan yang menyatukan banyak isu micropolitical, dan juga bahwa sebagian besar, tapi tidak semua, masalah ini adalah kelanjutan dari perjuangan yang lama kembali ke sangat awal politik.

Saya pertama kali terlibat masalah ini secara langsung ketika saya turut menulis sebuah artikel tentang "Cyborg Tubuh Politik" dengan Steven Mentor untuk Protese Wilayah: (. Mark Driscoll dan Gabriel Baum, eds, Colorado Springs: Westview Press, 1995) Politik dan Budaya. Artikel itu telah melihat beberapa iterasi sejak, dan yang terbaru, "The Cyborg Tubuh Politik: 1,4", ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di sini untuk pertama kalinya. Di dalamnya kita tidak hanya mengeksplorasi garis besar politik cyborgian, tapi kami menunjukkan bagaimana metafora dari tubuh politik memainkan peranan penting dalam dunia kontemporer, dan bahwa dengan cyborging itu kita dapat mulai memahami politik apa yang terjadi pada kita .

***
Pada bagian pertama dari Bab 1 ada beberapa hal yang tidak ada ruang untuk dalam buku yang saya ingin memperluas sedikit. Mereka ditawarkan dalam urutan mereka muncul, dan nomor halaman (berdasarkan edisi pertama hardback) dimana mereka pada awalnya menyinggung diberikan dalam kurung untuk membantu menempatkan pembaca.

* Pentingnya tulisan Shapist Bruce Sterling Machinist / untuk memahami kemungkinan masa depan kita cyborgian tidak dapat terlalu menekankan. Dan itu adalah cerita besar selain. Di masa depannya, posthumans yang dibagi menjadi dua subkultur bersaing, para shapists yang telah menggunakan rekayasa genetika untuk memodifikasi diri mereka sendiri, dan teknisi yang lebih memilih prostetik mekanis. Tentu saja, jauh lebih rumit dari itu. Apa cerita lakukan adalah membuka pikiran kita untuk hanya bagaimana rumit masa depan kita akan, dan apa beberapa implikasi aneh masa depan yang mungkin. Semua ceritanya pembentuk-masinis dikumpulkan dalam Schismatrix Plus (New York: Ace Fiksi Ilmiah, 1996). (Page 9)

Terima kasih * untuk komputerisasi kita bisa berpikir tentang realitas sebagai dari berbagai jenis. Ada "kehidupan nyata" tentu saja, juga dikenal sebagai IRL (dalam kehidupan nyata) di internet, dan ada realitas maya, dimana semua data arti penting yang Anda gunakan adalah komputer yang dihasilkan. Tapi ada juga realitas dimediasi, dimana data dunia nyata ini dimodifikasi bagi pengguna dan ada augmented reality, seperti menampilkan pada kaca depan mobil yang memungkinkan Anda untuk melihat dunia dan jumlah gas yang anda miliki pada waktu yang sama. MIT Media Lab telah menjadi lokus utama untuk penelitian di daerah-daerah, terutama pekerjaan dengan siswa lulusan Steven Mann (sekarang menjadi profesor di Universitas York di Kanada) dan Thad Starner, (sekarang seorang profesor di Georgia Tech). (Page 9)

* Sebuah produk sampingan menarik dari pekerjaan mereka, dan dari "cyborg" selanjutnya mahasiswa pascasarjana (sebagai label mereka sendiri), telah komputer dpt dipakai. (Page 10)

* Cyborgology adalah kata saya mungkin pertama kali digunakan, meskipun penciptaan tampaknya tak terelakkan karena semakin banyak orang terbaik yang dapat menggambarkan pekerjaan mereka sebagai cyborgology. Ini bukan hanya kancing kultus Pomo (budaya postmodern studi rakyat) dari kalangan akademis saya, terutama Masyarakat indah untuk Studi Ilmu Sosial (4S), tetapi dalam ilmu pengetahuan, teknik, dan obat selain. Yang paling cyborgologists sadar diri dapat ditemukan dalam antropologi, dalam studi media, dalam desain antarmuka manusia-mesin, dan obat, tetapi kita di mana-mana. Akhirnya saya kira kita akan memiliki jurnal dan konferensi dan sejenisnya, tapi untuk saat ini hal-hal yang menyenangkan tidak terorganisir. (Page 10)

* The Extropians menakjubkan akan muncul di banyak tempat di hypertext ini, karena mereka sering muncul dalam buku Cyborg Citizen. Dukungan mereka untuk cyborgization adalah tegas dan jumlah mereka dan pengaruh tampaknya akan tumbuh. Mereka adalah kehadiran besar di web dan dapat berbicara untuk diri mereka sendiri cukup jelas. (Page 11)

* Untuk pikiran saya, epistemologi adalah yang paling penting dari semua spesialisasi filsafat, dan politik,. Bagaimana kita tahu apa yang kita tahu, apa yang kita hitung sebagai benar dan / atau digunakan, biasanya merupakan penentu utama dari apa yang kita percaya. Itulah sebabnya Steven Mentor, Heidi Figueroa-Sarriera dan saya sendiri mengedepankan epistemologi cyborg yang dibahas dalam Buku Pegangan Cyborg Cyborg dan Warga Negara. Maksud kami adalah bahwa bagaimana kita memahami realitas bersifat dinamis, sistematis hanya sebagian, dan sangat terbatas. Namun, kami harus berhadapan dengan realitas, yang dimulai dengan bagaimana kita tahu, jadi kita kuno sebuah epistemologi yang berusaha tidak hanya untuk menjadi pintar, tapi bisa berguna juga. Artikel saya pada masalah Perang Informasi melihat pada epistemologi cyborg dan isu-isu yang terkait secara lebih mendalam.

Ada beberapa poin dari buku Cyborg Warga Negara dalam bagian ini bahwa saya ingin mengeksplorasi sedikit lebih. Mereka mengikuti secara berurutan dengan nomor halaman, di mana mereka muncul dalam edisi pertama hardback. dicatat.

* Seseorang tidak dapat hidup di Montana tanpa merefleksikan bagaimana peran seorang anggota suku berbeda dari warga negara. The Blackfeet, para Crow, dan suku-suku lain adalah bagian utama dari kebudayaan Montana dan politik. Tentu saja, yang paling Montana India (label pilihan mereka, sebagai lawan dari Amerika asli membingungkan) keduanya warga negara AS dan anggota suku, tetapi ketika mereka bertindak sebagai anggota suku itu sangat berbeda daripada ketika mereka memenuhi kewajiban mereka sebagai warga negara. Untuk anggota suku, keluarga, suku, dan tempat memiliki prioritas yang lebih tinggi maka apa pun, bagi warga negara ini hampir tidak terjadi. (Page 22).

* Ada sejumlah model digunakan orang untuk memahami kewarganegaraan dan mereka semua, tentu saja, politik. Saya pernah punya kertas pengajuan diserang karena saya menunjukkan historis bagaimana gagasan kewarganegaraan telah berkembang untuk memasukkan lebih banyak orang dan banyak lagi. Pembaca tidak seperti itu yang saya "membeli" ke ilusi borjuasi pemerintahan partisipatif berdasarkan konstruksi budaya subjektivitas politik individualistis sementara mengabaikan kekuatan materialistik menentukan terlibat. Dengan kata lain, ia tidak suka bahwa aku bukan Marxis. Dan aku menduga bahwa ia sangat tidak menyukainya yang saya pikir lembaga kewarganegaraan memiliki nilai yang besar, meskipun kekurangan dan keterbatasan. (Page 23)

* Tentu saja ada banyak masalah dengan tes Turing. Itu tergantung pada penipuan, misalnya dan meskipun banyak orang-orang cerdas pembohong, tidak semua. Dan itu membuka kemungkinan bahwa subyek manusia dalam tes tidak akan melewati diri mereka sendiri, yang sebenarnya terjadi dalam beberapa tes dimodifikasi dilakukan setiap tahun oleh Museum Komputer. Tes ini, by the way, menunjukkan bahwa kemungkinan mesin lulus uji aktual Turing (lima menit) dalam waktu dekat sangat kecil memang.

Ada beberapa poin dari buku  Warga Negara Cyborg dalam bagian ini bahwa saya ingin mengeksplorasi sedikit lebih. Mereka mengikuti secara berurutan dengan nomor halaman di mana mereka muncul dalam edisi pertama hardback dicatat.

* Robert HeinleinÕs Starship Troopers memanfaatkan halus gagasan bahwa kewarganegaraan hanya benar-benar diterima oleh keprajuritan. Hanya saja memalukan bahwa ide sejarah provokatif yang tersisa dari film dengan nama yang sama. (Page 55)

* Sebagian besar bagian ini didasarkan pada argumen dalam buku saya postmodern Perang. Untuk update pada buku ini, lihat "Real War 2000". Artikel ini berisi diskusi tentang penamaan perang postmodern dan banyak daftar nama-nama lain yang telah diusulkan untuk konflik kontemporer, yang meliputi: perang permanen, teknologi perang, perang teknologi tinggi, perang teknologi, technowar, perang sempurna, perang imajiner , komputer perang, perang tanpa akhir, Militerisme Amerika Serikat, perang ringan, cyberwar, perang modern yang tinggi, perang hiper-modern, perang hyperreal, perang informasi, perang bersih, peperangan neokorteks, Gelombang Ketiga Perang, Perang Generasi Keenam, Keempat Epoch Perang, dan murni perang. (Page 56)

* Informasi adalah pusat semua teori-teori baru perang. Misalnya militer AS telah berusaha sekuat tenaga sejak tahun 1970-an untuk menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk berperang dengan tidak berhasil. Tidak mengherankan, karena pendekatan tradisional untuk AI telah yang tidak peduli terhadap teori informasi sebagai militer. Selama berabad-abad peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peperangan telah meningkat, memuncak dalam pembentukan ekonomi perang permanen di Amerika Serikat pada tahun 1945 yang dilembagakan inovasi technoscientific di militer dan juga menyebabkan militerisasi bidang ekonomi dan ilmiah masyarakat di apa yang telah disebut perang murni.

Michel Foucault menunjukkan bahwa sekarang "politik adalah perang dilanjutkan dengan cara lain", bukan sebaliknya. Tujuan dari sebagian besar politik sekarang adalah kelangsungan hidup perang. Metodologi ini adalah informasi, otomatis, dimanipulasi, dan tereifikasi ke mesin terus meningkat kompleksitas. Ini godaan informasi sebagai unsur militer sebagian didasarkan pada sejarah panjang. Analisis pertama, dan mungkin terbaik, perang, Sun Tzu Art of War, menekankan informasi yang baik di atas semua, sesuatu setiap jenderal besar telah dipahami. Tetapi Sun Tzu dan semua teori berpikir karena dia juga menyadari bahwa Anda tidak akan pernah bisa memiliki informasi yang sempurna dalam perang. Apakah mereka menyebutnya "fortuna" atau "kabut perang" tahu mereka bahwa beberapa hal yang hanya akan diketahui setelah pertempuran itu berakhir, yang terpenting adalah siapa yang akan menang. Tetapi dalam usia senjata pemusnah massal seperti pemahaman membuat perang tidak hanya efektif sebagai politik, tapi gila. Untuk alasan yang jelas militer tidak akan menyatakan perang usang, meskipun banyak pensiunan tentara dan jenderal telah melakukan hal itu.

Jadi sejak 1945 telah terjadi putus asa mencari cara untuk perang "menyelamatkan", yang selalu menekankan pentingnya informasi dalam beberapa bentuk. Dalam militer Amerika Serikat, misalnya, ada permainan teori dan manajemen krisis untuk mengontrol senjata nuklir (sendiri sebuah produk dari revolusi informasi), ada medan perang elektronik untuk memenangkan perang di Vietnam, ada doktrin rendah intensitas konflik sebagai berikut itu, dan ada menggila untuk senjata AI yang memuncak dalam sistem Star Wars. Permutasi terbaru dari pencarian ini adalah infowar dan doktrin terkait cyberwar dan netwar. Selalu ada teknologi baru dan teori-teori untuk membenarkan "revolusi dalam urusan militer" berulang (RMAs) tapi premis dasar tetap sama: perang adalah teknologi informasi dapat dihindari dan baru menang perang. Dalam kasus infowar banyak aspek RMAs sebelumnya telah sangat dibesar-besarkan. Ilusi konflik rendah korban telah berubah menjadi membunuh benar-benar virtual di dunia maya, dengan mengaburkan garis antara perdamaian dan perang telah dilarutkan ke dalam keadaan umum konflik terus-menerus, dan mimpi perang pengendalian telah berubah menjadi fantasi mikromanajemen setiap aspek pertempuran .

Unsur-unsur ini adalah bagian dari setiap analisis militer infowar tetapi ketika seseorang melihat dekat pada implementasi aktual yang diusulkan dalam bentuk sistem persenjataan dan doktrin-doktrin dan mereka perang ceria "permainan" para prajurit suka bermain, menjadi jelas bahwa infowar dalam kenyataannya akan hanya memperluas perang ke tempat baru, dunia maya, dan hanya akan memperbesar kecenderungan berdiri lama dalam perang postmodern untuk menambahkan lapisan baru komando dan kontrol militer dan untuk lebih mendekonstruksi perbedaan antara perdamaian dan perang. Ia juga terus militerisasi ruang angkasa, integrasi tumbuh manusia ke dalam sistem senjata (tentara cyborg) dan pencarian manik untuk teknologi baru, demam terbaru yang nanoteknologi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menunjukkan jati dirinya dalam peradaban manusia dewasa ini. Sudah tentu tidak dapat diingkari dan dipandang sebelah mata, peran perkembangan teknologi informasi telah memberikan share yang signifikan terhadap nilai tambah ekonomi. Efisiensi dalam berbagai bidang, khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya melalui kecepatan dan ketepatan informasi, serta performa fisik telah dapat ditingkatkan dengan sangat drastis, sekaligus berarti telah mampu mengefisienkan penggunaan tempat dalam artian kapasitas ruang.
Bukan itu saja, penampilan fakta kongkret dari sebuah situasi dan kondisi yang dapat diakses dari tempat berbeda secara bersamaan dan dengan durasi tanpa batas, telah menganulir akan keragu-raguan terhadap eksistensi kejujuran manusia. Bahkan, kejujuran itu sendiri yang tadinya hanya sebagian dapat dideteksi melalui sorot mata, pada saat sekarang ini dengan kemampuan teknologi mampu mengolaborasi gelombang emosi, sehingga dapat diidentifikasi tingkat kejujuran yang diimplementasikan. Kehidupan ke depan sebagian besar akan dininabobokan oleh kemjuan teknologi informasi tersebut.
Kelompok masyarakat yang maniak terhadap perkembangan teknologi informasi, memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam memprovokasi, dan memberikan pengaruh kepada lingkungan. Dengan bumbu kecanggihan dan kepraktisan yang ditawarkan, serta pemahaman manfaat ekonomis yang diberikan melalui kemudahan dan daya guna yang ditimbulkan oleh kemajuan tersebut, telah mampu menyeret lingkungan untuk menjadi pengikutnya, sehingga menjadi anggota yang secara tidak langsung justru menjadi lebih fanatik terhadap ketergantungannya pada kemajuan teknologi tersebut.
Jika masyarakat sudah terlena terhadap ketergantungan akan pemanfaatan kemajuan teknologi, mestikah harus apriori terhadap perkembangan sektor yang satu ini? Hanya yang perlu disinkronkan adalah bagaimana pesatnya kemajuan teknologi tersebut, dapat diimbangi oleh kedewasaan pola pikir masyarakat dalam peradaban masing- masing. Sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalamnya mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat. Harkat kemanusiaan masih tetap terjaga seiring dengan kemajuan teknologi, inilah menjadi kewajiban semua pihak untuk terus ditanamkan agar keseimbangan dapat dipertahankan.
Tidak dapat dimungkiri dengan kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan, sudah mampu dibayangkan bagaimana krodit dan ruwetnya jika tidak diimbangi dengan perkembangan teknologi. Teknologi telah membuat segalanya menjadi lebih sederhana dan sangat simpel. Perkembangan dari yang sederhana melalui perjalanan mulai dari kapasitas ato, pemko, piko, nano, mikro dan mili, sampai kilo, mega, giga, dan sebentar lagi tera. Kapasitas tera setara dengan sepuluh pangkat enam kapasitas giga (1 tera = 106 giga). Jadi dapat diprediksi berapa besarnya kapasitas data dan informasi yang dapat disimpan dari sebuah paket data yang hanya sebesar satu tera. Kemampuan ini sebentar lagi akan merajai paket komputer dan peralatan lainnya, sehingga betapa mudahnya kemanjaan yang diberikan oleh perkembangan teknologi.
Perkembangan dari yang sederhana sampai dengan sekarang ini telah banyak menghabiskan tahun dan biaya eksplorasi serta penelitian, sehingga sepantasnyalah masyarakat dalam memanfaatkan produk teknologi tersebut dapat menspesifikasi bagian yang bermanfaat dalam kehidupan tanpa mengurangi nilai-nilai kehidupan itu sendiri.

Dampak Teknologi
Dampak dari adanya perkembangan teknologi semua sudah dapat merasakan, mulai dari kecanggihan video audio, pesawat televisi, air conditioner, telepon seluler, ipod, komputer sampai peralatan rumah tangga. Hampir semua komoditas tersebut menawarkan kemanjaan terhadap tiap inci dari tubuh manusia yang juga kelihatannya setiap saat membutuhkan sentuhan-sentuhan kemanjaan tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang kalang kabut karena AC tidak jalan, handphone tidak ada sinyal, komputer hang, email yang diblokir, sampai pemanas air yang tidak berfungsi. Sangatlah panjang jika disebutkan satu per satu, tetapi yang jelas produk-produk tersebut jika terdapat gangguan membuat situasi menjadi tidak nyaman dan kerja menjadi sangat tidak menggairahkan. Ini artinya betapa ketergantungan terhadap teknologi semakin lama semakin mencengkram dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada salahnya untuk mencermati dan waspada, karena dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan sedikit demi sedikit telah mengubur kemampuan manusia, mematikan kerja psikomotorik, serta intuisi menjadi tidak tajam lagi. Padahal semua tahu bahwa ketajaman intuisi sering memberikan hasil di luar yang diperkirakan. Jika intuisi tidak terasah dengan adanya kemudahan tersebut, ibarat keterampilan jika tidak sering dipergunakan maka semakin lama menjadi tidak terampil lagi.
Sementara dampak teknologi telah mulai terasa dengan menyusutnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Sebuah rumah tangga bisa jadi bukan merupakan sebuah tempat tinggal, karena di dalamnya sudah tidak terdapat kehangatan. Orangtua sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak sempat bercengkerama dengan anggota keluarga, di pihak lain anak-anak sibuk dengan permainan video game, televisi dan ber-SMS-ria. Akhirnya kontak kemanusiaan di dalam rumah tangga tersebut menjadi kering, tidak memiliki sukma, dan rumah hanya menjadi sebatas tempat persinggahan yang selanjutnya ditinggalkan tanpa memberikan kesan apa-apa. Kondisi ini jelas bukan menjadi rumah tangga yang didambakan.
Kecenderungan seperti ini mestinya sudah terdeteksi sejak awal, dan ada upaya untuk mengarahkan pada rel yang seharusnya dari seluruh lingkungan keluarga sendiri. Dampak lain dari kemajuan teknologi telah melahirkan budaya plagiat mulai dari tempe, tahu, batik, lagu, karya ilmiah, sampai dengan budaya yang diklaim oleh pihak lain. Ini tidak lain karena kemajuan teknologi tidak seimbang dengan kedewasaan berpikir, akhirnya saling melempar tanggung jawab dan bermuara pada menipisnya nilai solidaritas dan kemanusiaan umat. Semoga semua mata terbuka, bukan hanya untuk melihat, tetapi mencermati keganjilannya serta berupaya untuk memperbaikinya.
Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain, berkembangnya. teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi informasi yang berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan ayantara. Masalah kejahatan mayantara ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan serius) dan transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat. Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan moderen dari masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.


Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Pergeseran Nilai–nilai Budaya
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan begitu beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Beribu – ribu pulau, suku, bahasa, adat, membuat Indonesia menjadi salah satu daya tarik dan Negara yang paling kaya dipandang dari budayanya. Secara matematis kita tidak dapat menghitung betapa melimpahnya kekayaan budaya kita.
Dipandang dari adatnya ke-Timuran-nya maka Indonesia sangat berbeda dengan daerah yang ada di Barat, rata – rata orang Timur sangat menjunjung tinggi nilai – nilai budayanya sendiri sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun – temurun. Nilai – nilai budaya yang secara turun – temurun yang dimaksud adalah Sopan, Santun, Taat, Menghormati, Menghargai, Menjunjung Tinggi Adat, Tata Krama Pergaulan, dan lainnya yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi budayanya. Bagi orang Indonesia budaya adalah jembatan menuju kesuksesan, budaya adalah tempat untuk mencari solusi jika terdapat permasalahan, budaya adalah harta yang tak ternilai harganya.
Perubahan dalam hidup boleh terjadi akan budaya dengan nilainya yang tak terhingga akan tetap menjadi simbol bagi orang Indonesia dalam kehidupannya. Terbukti walaupun kemajuan begitu pesat saat ini akan tetapi dalam setiap kesempatan tetaplah budaya dikedepankan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Pada prinsipnya setiap perkembangan dan kemajuan dalam segi apapun baik adanya, setiap manusia menginginkan perubahan pun demikian dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Dari sekian banyak bidang ada dan berpacu untuk kemajuan salah satunya adalah bidang teknologi, yang menghadirkan perubahan dan kemajuan untuk selanjutnya digunakan oleh manusia. Beragam teknologi yang diciptakan memungkinkan manusia untuk bebas memilih apa yang diinginkan.
Perkembangan teknologi seperti yang sudah tersaji diatas tentu membawa perubahan yang begitu baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa yang diharapkan. Bagaimana jika perkembangan teknologi membawa pengaruh negatif dalam hidup manusia ? apakah pengaruh negatif dari teknologi mempengaruhi pergeseran nilai – nilai budaya dalam kehidupan manusia ? Kedua pertanyaan ini menjadi wajar apabila kita perhatikan dengan seksama dampak dari kemajuan saat ini.
Tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi saat ini juga membawa pengaruh yang kurang baik atau negatif dalam kehidupan manusia. Kehadiran tekologi yang sedemikian canggih membuat masyarakat umum mempunyai begitu banyak pilihan untuk memilih apa yang dikehendakinya.
Pertanyaan kedua apakah pengaruh negatif teknologi mempengaruhi bergesernya nilai – nilai budaya dalam masyarakat, jawabannya iya. Teknologi diciptakan oleh manusia untuk dapat memenuhi kebutuan manusia itu sendiri, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya justru teknologi tersebut disalah gunakan. Misalnya lewat teknologi internet atau dunia maya orang akan semakin mudah mengakses situs – situs porno yang justru itu datang dari kaum muda, hal ini tentu membuat pergeseran norma asusila dalam hidup kaum muda tersebut. Ini menjadi satu contoh dari sekian banyak contoh yang ada dalam kehidupan sehari hari masyarakat.
Contoh lain adalah dampak teknologi adalah dalam bidang militer, berpuluh – puluh macam senjata dicipatakan untuk membunuh manusia, kemana larinya budaya untuk saling menolong, menghargai sesama manusia kalau teknologi yang diciptakan justru dipakai untuk membunuh manusia sendiri. Yang paling hangat dalam ingatan kita tentunya kasus penculikan dan perkosaan yang dilakukan oleh pelajar beberapa waktu lalu yang justru dilakukan setelah pada mulanya berkenalan lewat media teknologi jejaring sosial online facebook. Dengan begitu mudahnya orang dapat mengakses informasi diri dan menyebarluaskan kepada sesama teman, akibatnya prostitusi pun dapat dilakukan lewat dunia maya ini yang justru merupakan efek dari perkembangan teknologi modern. Dan masih banyak lagi contoh betapa perkembangan teknologi yang begitu canggih justru disalah gunakan mengakibatkan bergesernya nilai – nilai budaya umat manusia itu sendiri.
Dalam upaya mempertahankan nilai nilai budaya dalam lingkungan masyarakat tentunya dibutuhkan kerja yang eksta, mengingat bahwa nilai – nilai budaya dalam masyarakat menentukan pula perkembangan kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. Mereka yang mampu bertahan di tengah kehidupan teknologi yang semakin canggih tentunya akan mendapatkan kehidupan yang diinginkan, demikian sebaliknya.
Bagaimana upaya mempertahankan nilai – nilai budaya dalam kehidupan masyarakat ? Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh manusia dalam upaya membentengi diri dari arus negatif teknologi. Beberapa hal tersebut antara lain :
1. Memperkenalkan pentingya nilai – nilai budaya kepada anak sejak usia dini
2. Memberikan pemahaman kepada anak, masyarakat dan elemen lainnya betapa vitalnya nilai – nilai budaya terhadap kehidupan
3. Memberikan batasan terhadap hal yang bersifat negatif yang masuk dalam hidup dan kehidupan suatu masyarakat
4. Menjadikan nilai – nilai budaya sebagai ujung tombak dari norma kehidupan keluarga dan masyarakat
5. Menjunjung tinggi nilai – nilai budaya
6. Memandang teknologi dengan segala kemajuan dan perubahannya dalam arti yang positif
7. Menggunakan fasilitas kemajuan teknologi untuk hal yang baik dan positif
8. Sebagai orang tua wajib untuk memberikan pengawasan ekstra kepada anak, baik dalam penggunaan teknologi atau pergaulan sehari-hari.
Memang dalam penerapannya terkadang sulit untuk mengikuti keinginan dibanding kata hati, akan tetapi untuk hidup yang lebih baik kita dituntut untuk melakukan perubahan dalam hidup kita.
Setinggi apapun kemajuan teknologi yang ditawarkan kepada kita akan tetapi kita salah menggunakannya tentu akan membuat hidup kita menjadi salah jalan, justru teknologi tersebut akan menyesatkan hidup kita sehingga nilai – nilai budaya hidup kita tidak lagi sesuai dengan yang kita harapkan, akhirnya ada yang harus dikorbankan dari kejadian tersebut.
Semuanya berpulang kembali kepada kita manusia sebagai makluk sosial, apakah teknologi yang sedemikian canggih ini dapat kita maksimalkan penggunaannya atau justru perkembangan teknologi yang menyeret kita pada hancurnya kebudayaan kita ? anda dan saya yang akan menjawabnya.
Perkembangan Teknologi Informasi tahun 2010 semakin terasa majunya sejalan dengan kemajuan teknologi internet yang semakin maju. Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer ke jaringan banyak komputer dengan bantuan fasilitas server, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data melalui sebuah blog/web tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. akan tetapi sayang sungguh sayang di Indonesia belum didukung provider internet dengan layanan Internet super cepat dan murah yang ada juga internet super lambat dan masih mahal harga paketnya.
Di Jerman dimana-mana sudah tersedia layanan free hotspot Internet Gratis walaupun Internetnya berbagi atau Shared masih sangat cepat untuk browsing, upload dan download di Indonesia juga sudah mulai tumbuh layanan hotspot di tempat-tempat tertentu cuma larinya lelet, mudah-mudahan Pemerintah memperhatikan hal ini mengingat betapa pentingnya fasilitas Internet yang mendukung perkembangan teknologi Informasi di tahun 2010 ini.
Referensi di atas hanya sekedar motivasi saja mengingat perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin meningkat apalagi sekarang di Internet banyak sekali bermunculan Bisnis Online atau Bisnis Internet yang sangat bergantung kepada koneksi internet yang baik seperti contoh: Bisnis Affiliasi, Bisnis UKM usaha kecil dan menengah seperti industri kerajinan yang dipromosikan di sebuah blog/web di Internet khabar gembiranya ada sebuah web dengan nama negeriads.com solusi berpromosi yang dapat digunakan oleh semua kalangan Pebisnis Internet termasuk industri UKM tadi.
Perkembangan Teknologi Informasi juga didukung oleh berkembangnya dunia blogger di Indonesia yang semakin hari semakin meningkat dari segi kuantitas dan kualitasnya hal ini juga didukung oleh layanan blogger.com, wordpress.com, blogdetik, dagdigdug dan lain-lain tidak lupa juga berkembangnya search engine seperti google, yahoo, bing, dan kini lahir nowgoogle.com dengan mottonya nowGoogle.com Adalah Multiple Search Engine Popular sehingga semakin menyemarakan perkembangan teknologi informasi di Indonesia khususnya.
Demikian dapat saya simpulkan dari beberapa sumber yang saya ambil bahwa teknologi masa kini banyak manfaatnya dan juga banyak kekurangannya tergantung bagaimana SDM itu sendiri memanfaatkannya dan jangan disalahgunakan untuk hal – hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Semakin canggih teknologi kita juga tidak boleh lupa dengan kebudayaan kita. Selain itu sebagai bangsa pemuda Indonesia kita harus menyamakan Indonesia dengan negara – negara yang telah maju untuk lebih memajukan perkembangan teknologi dan informasi.
Tulisan ini juga dapat menjadi suatu acuan untuk berkreatifitas dan menemukan ide baru yang dapt diapresiasikan untuk masyarakat banyak.

skian artikel dari saya....
TERIMA KASIH atas kunjungan k blog saya....
jangan lupa untuk mengunjungi lagi yahhh....


Sumber : http://www.gomecomputer.com/perkembangan-teknologi-informasi-2010
Sumber : http://www.scribd.com/doc/13753331/perkembangan-teknologi
Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/02/12/pengaruh-perkembangan-teknologi-dalam-masyarakat-terhadap-pergeseran-nilai-%E2%80%93-nilai-budaya/

Minggu, 28 November 2010

“Mapping the Subject” part 2


Membangun teori keyakinan dari teori
yang pernah ada

Oleh : Fahrorozi

Lanjutan dari postingan sebelumnya mengenai toeri dari seorang pemikir masalah, kali
ini akna saya bagikan tentang masalah yang sebenarnya itu bukan masalah, <lho???> apa
maksudnya?. Berawal dari seorang manusia yang mempunyai daya keingin tahuan yang
tinggi muncullah suatu pemikiran tentang objek yang menurutnya belum pernah orang
llain ketahui, berharap bias memecahkan suatu persoalan yang kasat dari mata atau
penalaran pemikiran orang lain.
<bingung ea???>
Hahahaha……..
Gini, . . .
Sebagai contoh, kita pernah mengenal atau mungkin mendengar tentang seorang ilmnuan
atau pencetus suatu ilmu, missal teori Charles Darwin yang menyatakan bahwa
kehidupan manusia itu berawal dari <….> apa hayo? Tahu enggag? Pasti hamper semua
orang pada tahu?> iya bukan?

Nah ,…..
Yang seperti itu yang akan saya bahas nanti pada postingan kali ini,….
Sebelumnya saya bahas dulu tentang objek pembahasanya dulu dah, yaitu tentang teori
evolusi. Apakah teori evolusi itu? Bagaimana pandangan islam tentang hal tersebut?
Bagaimana pula pandangan agama lain tentang teori trsebut? Adakah kesamaan? Atau
justru menimbulkan suatu kesimpulan yang sama?
Oke kita bahas sekarang,……….
Cekidot !!!

Masalah penciptaan manusia termasuk salah satu pembahasan kuno yang mungkin telah
mendapat perhatian dari sejak manusia itu diciptakan. Dengan menilik kitab-kitab
samawi beberapa agama seperti agama Yahudi, Kristen, dan Islam, kekunoan
pembahasan dapat kita lihat dengan jelas. Makalah ini ingin mengupas sebuah
pembahasan komparatif antara ayat-ayat kitab samawi yang menyinggung penciptaan
manusia dan teori evolusi. Dengan kata lain, perbandingan antara keyakinan para ahli
tafsir dan pengetahuan yang diyakini oleh para ilmuwan ilmu alam tentang tata cara
penciptaan manusia. Akan tetapi, kejelasan tentang masalah ini bergantung pada
penjelasan yang benar tentang teori pemikiran ini, dan juga pada pemaparan latar
belakang sejarah dan sikap-sikap yang pernah diambil dalam menanggapinya. Tujuan asli
tulisan ini adalah kita ingin menemukan sumber kehidupan manusia. Apakah seluruh
jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan muncul dengan bentuk seperti ini dan dengan
karakteristik dan keistimewaan yang independen dari sejak awal mereka diciptakan, dan
lalu mereka juga berkembang biak dengan dengan cara yang sama? Ataukah seluruh
binatang dan tumbuh-tumbuhan itu berasal dari spesies (naw‘) yang sangat sederhana dan
hina, lalu mereka mengalami perubahan bentuk lantaran faktor lingkungan dan natural
yang beraneka ragam, dan setelah itu mereka memperoleh bentuk yang lebih sempurna
dengan gerakan yang bersifat gradual sehingga memiliki bentuk seperti sekarang ini?
Teori pertama dikenal dengan nama teori Fixisme dan diyakini oleh para pemikir pada
masa-masa terdahulu. Sedang teori kedua dikenal dengan nama teori Transformisme dan
diterima oleh para ilmuwan dari sejak abad ke-19 Masehi.
Teori pertama meyakini adanya aneka ragam spesies makhluk yang bersifat independen;
artinya manusia berasal dari manusia dan seluruh binatang yang lain juga berasal dari
spesies mereka masing-masing. Akan tetapi, teori kedua beranggapan bahwa penciptaan
spesies-spesies yang ada sekarang ini berasal dari makhluk dan spesies-spesies yang
berbeda.

Para ilmuwan berkeyakinan bahwa teori Evolusi alam natural paling tidak seusia dengan
masa para filosof Yunani.[1] Sebagai contoh, Heraclitus meyakini bahwa segala sesuatu
senantiasa mengalami proses dan evolusi. Ia menegaskan, “Kita harus ketahui bersama
bahwa segala sesuatu pasti mengalami peperangan, dan peperangan ini adalah sebuah
keadilan. Segala sesuatu terwujud lantaran peperangan ini, dan setelah itu akan sirna.”[2]
Segala sesuatu selalu berubah dan tidak ada suatu realita yang diam. Ketika
membandingkan antara fenomena-fenomena alam dengan sebuah aliran air sungai, ia
berkata, “Kalian tidak dapat menginjakkan kaki dalam satu sungai sebanyak dua kali.”[3]
Mungkin filosof pertama yang mengklaim teori Transformisme (perubahan gradual
karakteristik dan spesies seluruh makhluk hidup) adalah Anaximander. Ia adalah filosof
kedua aliran Malthy setelah Thales. Ia beryakinan bahwa elemen utama segala sesuatu
adalah substansi (jawhar) yang tak berbatas, azali, dan supra zaman. Anaximander juga
berkeyakinan bahwa kehidupan ini berasal dari laut dan bentuk seluruh binatang seperti
yang kita lihat sekarang ini terwujud lantaran proses adaptasi dengan lingkungan hidup.
Manusia pada mulanya lahir dan terwujud dari spesies binatang lain. Hal ini lantaran
binatang-binatang yang lain dapat menemukan sumber makanannya dengan cepat. Akan
tetapi, hanya manusia sajalah yang memerlukan masa yang sangat panjang untuk
menyusu pada ibu yang telah melahirkannya. Jika manusia memiliki bentuk seperti yang
dapat kita lihat sekarang ini sejak dari permulaan, niscaya ia tidak akan dapat bertahan
hidup.[4]

Meskipun teori Evolusi memiliki masa lalu yang sangat panjang, tetapi teori ini tidak
memperoleh perhatian yang semestinya dari para ilmuwan selama masa yang sangat
panjang. Dengan kemunculan para ilmuwan seperti Lamarck, Charles Robert Darwin,
dan para ilmuwan yang lain, teori ini sedikit banyak telah berhasil menemukan posisi
ilmiah yang semestinya.
Di penghujung abad ke-18 dan permulaan abad ke-19, seorang ilmuwan ilmu alam
berkebangsaan Prancis yang bernama Cuvier melontarkan sebuah teori tentang
penciptaan makhluk hidup. Ia berkeyakinan bahwa makhluk hidup muncul selama masa
yang beraneka ragam dalam tataran geologi. Lantaran revolusi-revolusi besar dan tibatiba
yang pernah terjadi di permukaan bumi, seluruh makhluk hidup itu musnah. Setelah
itu, Tuhan menciptakan kelompok binatang baru dalam bentuk yang lebih sempurna.
Periode-periode makhluk selanjutnya juga muncul dengan cara yang serupa. Teori ini
dalam ilmu Geologi dikenal dengan nama Catastrophisme; yaitu revolusi besar di
permukaan bumi. Ia mengingkari seluruh jenis hubungan kefamilian antara makhluk
hidup pada masa kini dan makhluk-makhluk yang pernah hidup sebelumnya. Ia meyakini
teori Fixisme.

Pada masa kehidupan Cuvier, para ilmuwan seperti Buffon sang zoolog, Lamarck, dan
akhirnya Darwin, muncul dalam arena teori Evolusi. Meskipun Buffon hanya mampu
meyakini bahwa evolusi makhluk hidup hanya bersifat eksternal, tetapi Lamarck dan
lebih hebat darinya, Darwin mampu membuka sebuah posisi ilmiah baru bagi teori ini.
Ketika menjelaskan realita ini, Dampyer menulis, “Teori pertama yang sangat mengena
dan begitu logis adalah teori Lamarck (1744 – 1829 M.). Ia menekankan bahwa faktor
evolusi (makhluk hidup) adalah perubahan-perubahan menumpuk (accumulated
transformations) yang disebabkan oleh faktor lingkungan hidup dan dimiliki oleh setiap
makhluk hidup dengan cara warisan. Menurut Buffon, pengaruh perubahan lingkungan
hidup terhadap komposisi seseorang sangat minimal. Tetapi Lamarck berkeyakinan
bahwa jika perubahan-perubahan yang diperlukan dalam tindakan bersifat permanen,
maka seluruh perubahan itu akan mengubah seluruh anggota tubuh yang telah kuno, atau
jika tubuh membutuhkan sebuah anggota baru, maka perubahan itu akan
menciptakannya. Atas dasar ini, nenek moyang jerapah yang hidup pada masa kini
menemukan leher yang panjang dan lebih panjang lagi lantaran ia harus melongok demi
meraih dedaunan yang sulit dijangkau. Perubahan komposisi tubuh seperti ini
menemukan titik kesempurnaannya melalui jalan warisan. Etienne Geoffroy Saint Hilaire
dan Robert Chambers adalah dua orang di antara para pendukung teori Evolusi yang
hidup pada abad ke-19. Mereka berkeyakinan bahwa lingkungan hidup memiliki
pengaruh langsung pada individu.”[5]
Atas dasar ini, ilmuwan Biologi pertama yang memberikan nilai kepada teori Evolusi
adalah Lamarck. Tetapi pendapat dan teori-teorinya tidak memperoleh tanggapan yang
semestinya. Hal ini bukan lantaran ketegaran dan kekokohan teori Fixisme pada masa itu.
Tetapi hal itu lantaran mekanisme perubahan (mechanism of transformations) yang
diusulkan oleh Lamarck tidak menarik para ilmuwan yang hidup kala itu.

Aliran-Aliran Teori Evolusi :

Menurut Lamarck, setiap makhluk hidup pada permulaannya sangat hina dan sederhana
sekali. Lalu lantaran beberapa kausa dan faktor, makhluk hidup itu mengalami evolusi
menjadi spesies yang lebih sempurna. Faktor-faktor tersebut adalah lingkungan hidup,
pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh, kehendak, dan perpindahan seluruh
karakteristik yang bersifat akuisitif (iktisâbî).
Menurut teori Neo Lamarckisme, makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan mengalami
evolusi lantaran pengaruh langsung lingkungan hidup. Generasi-generasi selanjutnya
akan mewarisi seluruh perubahan yang bersifat akuisitas ini.

Menurut Darwinisme seluruh makhluk hidup berubah menjadi bentuk makhluk hidup
yang lain lantaran sebuah proses evolusi dan penyempurnaan, dan tidak ada satu makhluk
hidup pun yang diciptakan tanpa adanya sebuah mukadimah dan secara mendadak dan
tiba-tiba.

Background utama teori Evolusi Darwin adalah beberapa hal berikut ini:
1. Konsep kausalitas; dalam dunia makhluk hidup, tidak ada satu peristiwa pun yang
terjadi tanpa kausa.
2. Konsep gerak; dunia makhluk senantiasa mengalami perubahan.
3. Konsep tranformasi kuantitas menjadi tranformasi kualitas; dalam dunia makhluk,
seluruh tranformasi kuantitas yang akumulatif (bertumpuk-tumpuk) akan berubah
menjadi tranformasi kualitas.
4. Konsep kekekalan materi dan energi; antara dunia makhluk hidup dan makhluk tak
hidup terjadi proses pertukaran materi dan energi. Dalam proses pertukaran ini, tidak ada
suatu apapun yang akan sirna.
5. Konsep antagonisme; setiap partikel dari dunia makhluk hidup dan begitu juga
keseluruhan dunia tersebut senantiasa memiliki antagonis yang menganugerahkan
identitas kepadanya. Proses antagonik dan kontradiksi adalah faktor utama gerak dan
pencipta kontradiksi-kontradiksi baru.
6. Konsep kombinasi; seluruh antagonis yang ada di dunia makhluk hidup selalu berada
dalam konflik. Tapi akhirnya seluruh antagonis itu akan berpadu. Dari perpaduan ini,
muncullah sebuah kombinasi baru di dunia wujud, dan kombinasi baru ini juga memiliki
antagonis.
7. Konsep negasi dalam negasi; setiap sistem, baik berupa organisme individual, spesies,
genus, klan, dan lain sebagainya adalah sebuah realita nyata yang akan sirna di sepanjang
masa lantaran konflik yang terjadi antar antagonis. Tempat realita itu diambil alih oleh
realita nyata baru yang ia sendiri akan sirna pada suatu hari. Hasil dari negasi dalam
negasi ini adalah proses tranformasi.
Darwin berkeyakinan bahwa perbedaan antara manusia dan binatang, baik dari sisi postur
tubuh maupun kejiwaan, hanya bersifat kuantitas. Ia tidak meyakini adanya perbedaan
kualitas antara kedua makhluk ini. Atas dasar ini, perasaan, pemahaman rasional, naluri,
keinginan, rasa cinta dan benci, dan lain sebagainya juga dimiliki oleh binatang-binatang
hina dalam bentuk yang sangat primitif dan kadang-kadang pula dalam bentuk yang
sudah sempurna. Darwin bersiteguh bahwa nenek moyang manusia yang berkaki empat
pada mulanya berdiri dengan menggunakan dua kaki belakangnya, tetapi tidak secara
sempurna. Realita ini adalah permulaan ditemukannya makhluk hidup berkaki dua.
Pertikaian untuk kekal dan perubahan kondisi lingkungan hidup memiliki peran yang
sangat penting dalam evolusi manusia. Dalam perubahan kera berbentuk manusia
menjadi manusia, Darwin menegaskan bahwa faktor geografis dan ekonomis memiliki
saham yang sama.

Beberapa kejanggalan yang terdapat dalam teori Darwin :
1. Pertama, sebuah teori ilmiah dipandang dari sisi logika adalah sebuah kaidah
universal yang menjelaskan sebuah sistem yang terjadi secara berulang-ulang dan
bersifat abadi.
2. Jika teori Evolusi adalah sebuah teori yang bersifat universal, maka mengapa
hanya sebagian binatang yang berubah menjadi spesies binatang yang lain,
padahal sebagian yang lain dari binatang yang sama dan di daerah yang sama pula
tetap berbentuk seperti sedia kala?
3. Teori perpindahan sifat-sifat akuisitif kepada generasi-generasi yang akan datang
melalui jalan waris-mewarisi sebagai salah satu pondasi teori Lamarck dan
Darwin telah berhasil dibatalkan oleh para ilmuwan embriolog pada masa kini.
4. Darwin sangat memberikan perhatian khusus terhadap unsur pertikaian untuk
kekal.
5. Dr. Louis Leykee dan istrinya pernah mengadakan sebuah riset untuk menemukan
fosil-fosil manusia pra sejarah di belahan timur Afrika. Riset ini berlangsung
selama tiga puluh tahun.
6. Kaidah adaptasi dengan lingkungan hidup tidak selamanya menyebabkan
penggunaan dan non-penggunaan anggota tubuh yang akhirnya akan
menyebabkan sebuah evolusi spesies.
7. Teori Darwin lebih menitikberatkan pada bukti-bukti penemuan paleontologis,
8. Menurut hemat kami, pondasi dan pilar-pilar teori Darwin tidak mampu untuk
menginterpretasikan banyak hakikat seperti naluri, ilham, akal, dan lain
sebagainya, meskipun ia sendiri bersikeras ingin membuktikan kemampuan
teorinya dalam hal ini.
9. Darwin meyakini bahwa perbedaan antara perasaan manusia dan kera yang
berupa manusia hanya bersifat kuantitas.
10. Sebagian orang ingin memanfaatkan unsur pilihan natural dalam realita-realita
yang bersifat sosial.

Dan masih banyak lagi teori menurut para orang seperti Darwin tersebut. Namun melihat
kejanggalan-kejanggalan yang ada tersebut membuat saya ingin mencari solusi dari
permasalahan ini. Yang saya temukan adalah pendapat Islam terlebih dahulu. Yaitu :
Ustadz Syahid Mutadha Mutahhari menulis, “Jika pondasi pemikiran Lamarck dan
Darwin cukup untuk membuktikan terwujudnya keteraturan alam semesta, niscaya
argumentasi keteraturan alam semesta untuk membuktikan keberadaan Tuhan akan sirna.
Akan tetapi, pondasi pemikiran dua ilmuwan ini tidak mampu menjustifikasi alam
semesta. Terwujudnya struktur batang tumbuh-tumbuhan dan tubuh binatang yang
berlangsung secara gradual dan aksidental tidak cukup untuk menjustifikasi keteraturan
alam semesta yang sangat jeli dan detail ini. Setiap organ tubuh kita; pencernaan,
pernapasan, penglihatan, pendengaran, dan lain-lain, memiliki struktur yang sangat
menakjubkan dan seluruhnya mengikuti sebuah aktifitas dan tujuan yang tunggal.
Dengan ini semua, tidak dapat kita terima bahwa sebuah perubahan aksidental, meskipun
terjadi secara gradual, telah menwujudkan semua organ tubuh itu. Teori Evolusi, lebih
dari itu, membuktikan bahwa sebuah kekuatan pengatur dan pemberi petunjuk memiliki
campur tangan dalam hal ini.
Syahid Mutahhari berkeyakinan bahwa faktor kontradiksi antara teori Evolusi dan
argumentasi kekokohan ciptaan alam semesta bersumber dari kelemahan aliran-aliran
pemikiran filosofis yang ada, dan dalam karyanya yang lain, ia juga mengakui bahwa
teori Evolusi kontradiktif dengan argumentasi tersebut. Akan tetapi, menurut persepsinya,
pondasi teori Evolusi tidak sempurna dan memiliki banyak kejanggalan. Dalam
menjelaskan kotradiksi tersebut, ia menulis, “Ketika sebuah makhluk yang lebih kuat
berhasil bertahan hidup dalam sebuah pertikaian untuk kekal, dan dari satu sisi, anak
keturunan makhluk hidup berhasil menang dalam pertikaian itu lantaran keistimewaan
dan karakteristik khusus yang mereka miliki, serta keistimewaan yang bersifat aksidental
itu berpindah kepada anak-anak mereka lantaran hukum waris-mewarisi, maka dengan ini
sistem alam penciptaan adalah hasil terwujudnya keistimewaan yang berlangsung secara
silih berganti dan masing-masing keistimewaan itu terwujud secara aksidental dan
berdasarkan kaidah pertikaian untuk kekal serta konsep kekekalan makhluk yang lebih
pantas. Jika sistem ini terwujud dengan keistimewaan dan kualifikasi tersebut dari sejak
permulaan, semua itu tidak dapat dijustifikasi kecuali dengan adanya campur tangan
sebuah Dzat Yang Maha Pengatur dan Bijaksana. Akan tetapi, jika kita menerima bahwa
sistem ini terwujud berdasarkan sebuah gerakan gradual yang berlangsung selama jutaan
tahun, maka terwujudnya sistem itu tanpa keberadaan seorang Dzat Yang Maha Sempurna
Mengatur dapat dijustifikasikan.”[49]

Menurut keyakinan kami, teori pilihan natural tidak bertentangan dengan pembuktian
keberadaan Tuhan sama sekali. Alasannya:
a. Hasil dan asumsi ilmu pengetahuan empiris senantiasa mengalami perubahan dan
evolusi.
b. Argumentasi kekokohan ciptaan alam semesta bukanlah satu-satunya, bahkan bukan
argumentasi keberadaan Tuhan yang paling utama. Dalam bidang ini, kita masih
memiliki argumentasi yang paling urgen dan serius.
c. Sistem penciptaan alam semesta tidak hanya terbatas pada tumbuh-tumbuhan dan
makhluk hidup sehingga dengan menerima teori Evolusi Darwin kita dapat membebaskan
diri dari kepengaturan Ilahi yang sangat bijaksana. Hanya dengan bersandar pada pondasi
teori Darwinisme, bagaimana mungkin kita dapat menjelaskan dan menjustifikasi
keteraturan yang terdapat di alam atas dan planet-planet yang terdapat di langit?
d. Konsep tujuan dan finalisme adalah sebuah konsep filosofis murni. Bagaimana
mungkin para ahli biologi dapat mampu membuktikan atau menafikan konsep ini?
Adanya sebuah kekuatan supra natural dan kontrol atas seluruh peristiwa yang terjadi di
alam biologis adalah sebuah klaim yang hanya dapat dibuktikan atau dinafikan dalam
pembahasan-pembahasan filsafat.
e. Perubahan aksidental tidak pernah menafikan tujuan dan kausa final, karena
kebodohan manusialah sumber klaim tersebut. Menurut Allamah Thabatabai, keyakinan
terhadap konsep aksiden dan kebetulan bermuara dari kebodohan terhadap sebab-sebab
hakiki dan juga terhadap hubungan antara tujuan dan pemilik tujuan.
Namun ada pendapat yang diambil dari Alkitab mengenai Kreasi versus evolution, yaitu :
Faktor kunci yang kita semua mesti kenali adalah bahwa sebagian besar dari para sarjana
yang percaya pada evolusi juga adalah ateis atau agnostik. Ada beberapa yang berpegang
pada semacam evolusi theistik dan yang lainnya berpegang pada pandangan deistik
mengenai Allah (Allah ada tapi tidak terlibat dalam urusan dunia … segala sesuatu terjadi
menurut hukum alam). Ada beberapa yang dengan tulus dan jujur menganalisa data yang
ada dan tiba pada kesimpulan bahwa evolusi lebih cocok dengan data yang ada. Namun
demikain, ini hanya mewakili sebagian kecil dari para sarjana yang mendukung evolusi.
Sebagian besar dari para sarjana evolusi berpegang bahwa hidup berevolusi sama sekali
tanpa intervensi APAPUN dari kuasa yang lebih tinggi. Berdasarkan definisinya, evolusi
adalah ilmu pengetahuan yang bersifat naturalistik.
Kalau ateisme itu benar, pasti ada penjelasan lain mengenai bagaimana alam semesta dan
hidup bisa ada. Sekalipun beberapa bentuk evolusi telah dipercaya orang sebelum zaman
Charles Darwin, Darwin adalah orang pertama yang mengembangkan model yang masuk
akal mengenai bagaimana terjadinya evolusi – seleksi alam. Darwin dulunya menyebut
dirinya sebagai orang Kristen, namun di kemudian hari dia menyangkali iman Kristen
dan keberadaan Tuhan karena beberapa tragedi yang terjadi dalam kehidupannya. Evolusi
“diciptakan” oleh seorang ateis. Tujuan Darwin bukan untuk menyangkal keberadaan
Tuhan, namun itu adalah salah satu hasil dari teori evolusi. Evolusi memampukan
ateisme. Para sarjana evolusi zaman sekarang mungkin tidak akan mengakui bahwa
tujuan mereka adalah untuk memberi penjelasan alternatif mengenai asal usul kehidupan
dan dengan demikian memberi dasar kepada ateisme. Namun menurut Alkitab, inilah
sebabnya teori evolusi berada.
Alkitab memberitahu kita, “Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah"”
(Mazmur 14:1; 53:1). Alkitab juga mengatakan bahwa orang-orang tidak dapat berdalih
untuk tidak percaya pada Allah Pencipta, “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya,
yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari
karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih” (Roma 1:20).
Menurut Alkitab setiap orang yang menyangkal keberadaan Tuhan adalah orang bebal.
Kalau demikian, mengapa ada begitu banyak orang, termasuk beberapa orang Kristen,
yang bersedia menerima bahwa para sarjana evolusi adalah penafsir data ilmiah yang
tidak bias? Menurut Alkitab mereka adalah orang-orang bebal! Bebal bukan berarti tidak
pandai. Kebanyakan para sarjana evolusi adalah orang-orang yang secara intelektual
sangat cerdas. Bebal menunjuk pada ketidakmampuan untuk secara pantas menerapkan
apa yang diketahui. Amsal 1:7 memberitahu kita, “Takut akan TUHAN adalah permulaan
pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”
Para sarjana evolusi mengejek Kreasi dan/atau Intelligent Design sebagai tidak ilmiah
dan tidak pantas untuk ditelaah secara ilmiah. Menurut mereka, untuk dapat dianggap
sebagai “sains” maka sesuatu itu harus dapat diamati dan diuji, harus “alamiah.” Secara
definisi Kreasi adalah “supranatural.” Allah, dan hal-hal supranatural tidak dapat diamati
dan diuji (demikian alasan mereka). karena itu Kreasi dan/atau Intelligent Design tidak
dapat dianggap sebagai sains. Akibatnya semua data disaring melalui prakonsepsi dan
praduga teori evolusi yang sudah terlebih dahulu diterima tanpa ada penjelasan alternatif
yang dipertimbangkan.
Namun demikian, asal mula alam semesta dan hidup tidak dapat diuji atau diamati. Baik
Kreasi maupun evolusi kedua-duanya adalah sistim yang berdasarkan iman waktu
keduanya berbicara mengenai asal usul. Keduanya tidak dapat diuji karena kita tidak
dapat kembali milyaran (atau ribuan) tahun untuk mengamati asal mula alam semesta dan
hidup dalam alam semesta ini. Sarjana-sarjana evolusi menolak Kreasi berdasarkan
alasan yang secara logika juga akan memaksa mereka untuk menolak evolusi sebagai
penjelasan “ilmiah” dari asal usul segala sesuatu. Evolusi, dalam hubungannya dengan
asal usul, tidak lebih dekat dengan definisi “sains” dibandingkan dengan Kreasi. Evolusi
dianggap sebagai satu-satunya penjelasan mengenai asal usul yang dapat diuji; dan
karena itu adalah satu-satunya teori asal usul yang bersifat “ilmiah.” Ini adalah suatu
kebodohan! Para sarjana yang mendukung evolusi menolak teori asal usul yang masuk
akal tanpa mau betul-betul mempertimbangkan sumbangsih teori itu karena teori itu tidak
sesuai dengan definisi mereka yang sempit dan tidak masuk akal mengenai apa itu
“sains.”
Jikalau Kreasi itu benar, maka akan ada Pencipta yang kepadaNya kita bertanggung
jawab. Evolusi memungkinkan ateisme. Evolusi memberi orang-orang ateis dasar untuk
menjelaskan bagaimana hidup dapat berada tanpa adanya Allah Pencipta. Evolusi
menyangkali keterlibatan Allah dalam alam semesta. Evolusi adalah “teori kreasi” untuk
“agama” ateisme. Menurut Alkitab pilihannya jelas. Kita dapat percaya kepada Firman
dari Allah kita yang Mahakuasa dan Mahatahu, atau kita dapat percaya pada penjelasan
“ilmiah” dan yang bias dan tidak masuk akal dari orang-orang bebal.

BAGAIMANA PENDAPAT ANDA TENTANG ALKITAB TERSEBUT???
Teori kreasi dikemukakan para ilmuwan kreasionis terutama sejak tahun 1970. Teori ini
mengatakan bahwa alam semesta ini diciptakan seorang Pencipta langsung jadi sempurna
dalam waktu singkat. Teori ini membantah teori evolusi yang mengatakan bahwa alam
semesta ini terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu miliaran tahun.
Banyak orang mengira bahwa teori evolusi sudah terbukti secara ilmiah. Ada juga
rohaniwan Kristen baik Katolik maupun Protestan yang mengira demikian. Seorang
Doktor dalam teologi di Jakarta ini, baru-baru ini bahkan mengatakan bahwa menurut
kitab Kejadian 1 alam semesta terjadi dalam waktu enam hari. Ia menulis: "Mulanya
memang ditafsirkan begitu. Tetapi kemudian karena bukti-bukti ilmiah yang tak dapat
terbantah, terjadi perubahan." Tetapi apakah betul bahwa ada "bukti-bukti ilmiah"
mengenai terjadinya alam semesta? Apakah yang disebut "bukti-bukti ilmiah"? Apakah
terjadinya alam semesta dapat diulangi dan diselidiki secara seksama? Tentu tidak dapat,
bukan? Untuk menyelidiki secara seksama kita harus kembali ke zaman alam semesta
terjadi, dan ini tidak mungkin. Dasar dari ilmu pengetahuan alam adalah justru observasi
(pengamatan) dan/atau eksperimen (percobaan) yang dapat diulangi dan diselidiki dengan
seksama.
NAH,……..
Supaya adil, saya kasih pencerahan juga pendapat yang berdasarkan Al Qur’an, yaitu
sbb :
Islam telah mengatur dan menggariskan kepada ummatnya agar mereka menjadi ummat
yang terbaik (dalam ilmu pengetahuan dan dalam segala hal) dan agar mereka tidak salah
dan tersesat, dengan memberikan bingkai sumber pengetahuan berdasarkan urutan
kebenarannya sebagai berikut.

1. Al-Qur’an dan Sunnah:
Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk menjadikan al-Qur’an dan Sunnah
sebagai sumber pertama ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan keduanya adalah
langsung dari sisi Allah SWT dan dalam pengawasannya, sehingga terjaga dari
kesalahan, dan terbebas dari segala vested interest apapun, karena ia diturunkan dari
Yang Maha Berilmu dan Yang Maha Adil. Sehingga tentang kewajiban mengambil ilmu
dari keduanya, disampaikan Allah SWT melalui berbagai perintah untuk memikirkan
ayat-ayat-Nya (QS 12/1-3) dan menjadikan Nabi SAW sebagai pemimpin dalam segala
hal (QS 33/21).
2. Alam semesta:
Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk memikirkan alam semesta (QS 3/190-
192) dan mengambil berbagai hukum serta manfaat darinya, diantara ayat2 yang telah
dibuktikan oleh pengetahuan modern seperti[1] :
· Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula (QS 41/11).
· Ayat tentang urutan penciptaan (QS 79/28-30): Kegelapan (nebula dari kumpulan H
dan He yang bergerak pelan), adanya sumber cahaya akibat medan magnetik yang
menghasilkan panas radiasi termonuklir (bintang dan matahari) → pembakaran atom H
menjadi He lalu menjadi C lalu menjadi O baru terbentuknya benda padat dan logam
seperti planet (bumi) panas turun menimbulkan kondensasi baru membentuk air baru
mengakibatkan adanya kehidupan (tumbuhan).
· Ayat bahwa bintang2 merupakan sumber panas yang tinggi (QS 86/3),
matahari sebagai contoh tingkat panasnya mencapai 6000 derajat C.
· Ayat tentang teori ekspansi kosmos (QS 51/47).
· Ayat bahwa planet berada pada sistem tata surya terdekat (sama ad-dunya) (QS 37/6).
· Ayat yang membedakan antara planet sebagai pemantul cahaya
(nur/kaukab) dengan matahari sebagai sumber cahaya (siraj) (QS 71/16).
· Ayat tentang gaya tarik antar planet (QS 55/7).
· Ayat tentang revolusi bumi mengedari matahari (QS 27/88).
· Ayat bahwa matahari dan bulan memiliki waktu orbit yang berbeda2 (QS
55/5) dan garis edar sendiri2 yang tetap (QS 36/40).
· Ayat bahwa bumi ini bulat (kawwara-yukawwiru) dan melakukan rotasi (QS
39/5).
· Ayat tentang tekanan udara rendah di angkasa (QS 6/125).
· Ayat tentang akan sampainya manusia (astronaut) ke ruang angkasa (in
bedakan dengan lau) dengan ilmu pengetahuan (sulthan) (QS 55/33).
· Ayat tentang jenis-jenis awan, proses penciptaan hujan es dan salju
(QS 24/43).
· Ayat tentang bahwa awal kehidupan dari air (QS 21/30).
· Ayat bahwa angin sebagai mediasi dalam proses penyerbukan (pollen)
tumbuhan (QS 15/22).
· Ayat bahwa pada tumbuhan terdapat pasangan bunga jantan (etamine) dan
bunga betina (ovules) yang menghasilkan perkawinan (QS 13/3).
· Ayat tentang proses terjadinya air susu yang bermula dari makanan
(farts) lalu diserap oleh darah (dam) lalu ke kelenjar air susu (QS 16/66),
perlu dicatat bahwa peredaran darah baru ditemukan oleh Harvey 10 abad setelah
wafatnya nabi Muhammad SAW.
· Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan campuran
(QS 76/2), mani merupakan campuran dari 4 kelenjar, testicules (membuat
spermatozoid), vesicules seminates (membuat cairan yang bersama mani), prostrate
(pemberi warna dan bau), Cooper & Mary (pemberi cairan yang melekat dan lendir).
· Ayat bahwa zyangote dikokohkan tempatnya dalam rahim (QS 22/5), dengan
tumbuhnya villis yang seperti akar yang menempel dpada rahim.
· Ayat tentang proses penciptaan manusia melalui mani (nuthfah) zygote yang melekat
(‘alaqah) segumpal daging/embryo (mudhghah) dibungkus oleh tulang dalam misenhyme
(‘izhama) tulang tersebut dibalut
oleh otot dan daging (lahma) (QS 23/14).
3. Diri manusia:
Allah SWT memerintahkan agar manusia memperhatikan tentang proses penciptaannya,
baik secara fisiologis/fisik (QS 86/5) maupun psikologis/jiwa manusia tersebut (QS 91/7-
10).
4. Sejarah:
Allah SWT memerintahkan manusia agar melihat kebenaran wahyu-Nya melalui lembar
sejarah (QS 12/111). Jika manusia masih ragu akan kebenaran wahyu-Nya dan akan
datangnya hari pembalasan, maka perhatikanlah kaum Nuh, Hud, Shalih, Fir’aun,
dan sebagainya, yang kesemuanya keberadaannya dibenarkan dalam sejarah hingga
saat ini
Setelah kita punya perbedaan pendapat tersebut, bagaimana sikap kita menghadapi
persoalan tersebut? Tentunya kita akan mencari yang benar menurut kodrat dan
keyakinan bukan?
Saya tidak bisa mengarahkan anda untuk setuju terhadap pendapat yang mana. Itu
kebebasan anda, termasuk anda mungkin jika punya kesimpulan dari kedua ppendapat
tersebut dan menyimpulkan sendiri apa itu teori evolusi yang sebenarnya itu menjadi
dasaar pemikiran anda,….
Kesimpulannya, menurut saya berbagai IPTEK dan pendapat tentang suatu obyek, itu
semua adalah objek kita, angan kita berjalan di atas pendapat orang lain, mengkaji dan
mencari yang terbaik serta bertindak menanggapi object tersebut adalah langkah mutiara
yang sebenarnya wajib untuk kita lakukan sejak sekarang.
Sekian pembahasan dari saya, kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Al Kariem
Hadist
Al-Ikhwan.net
http://kimiakami.blog.com/2009/10/29/tugas-iad-jerman/
Barr, James. Alkitab di dunia Modern. Jakarta: BPK GunungMulia, 1995.
Clayton, Philip. God and Contemporary Science, Edinburgh: Edinburgh University Press,
1997.
Dahler, Franz dan Chandra, Julius. Asal dan Tujuan Manusia: Teori Evolusi yang
Menggemparkan Dunia, cet. ke-10. Yogyakarta: Penerbit Kanisus, 1991.
Douglas, J.D. et.al. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid I: A-L, cet. ke-6, Terj. Yayasan
Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2002.
Hadiwijono, Harun. Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988.
Jeeves, Malcolm A. dan Berry, R.J. Science, Life and Christian Belief: A survey and
assessment. Leicester: Apollos, 1998.
Lempp, Walter. Tafsiran Kedjadian 1:1-4:26, Djakarta: BPK, 1964.
Peacocke, A. R. Creation and the World of Science, Bampton lecture series, 1978,
Oxford: Oxford University Press, 1979.
Peters, Ted dan Bennet, Gaymon. Menjembatani Sains dan Agama, terj. Jessica
Christiana Pattinasarany. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.
Singgih, Emmanuel Gerrit. Dunia yang Bermakna: Kumpulanan Karangan Tafsir
Perjanjian Lama, Jakarta: Persetia, 1999.
van Huyssteen, J. Wentzel. Duet atau Duel: Teologi dan Sains dalam Dunia Post-Modern,
terj. Sudi Ariyanto. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.
Wahono, S. Wismoady. Di sini kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990.
Westermann, Claus. Creation, terj. John. J. Scullion. Philadelphia: Fortress Press, 1974.
Wright, Richard T. Biology through the Eyes of Faith. Leicester: Apollos, 1991.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management