Kamis, 23 Desember 2010

TEKNOLOGI BARU


Teknologi Cloud Computing (sebuah pendekatan)
Oleh: fahrurozi



Ilustrasi Cloud Computing
Cloud computing tidak lama lagi akan menjadi realita, dan ini akan memaksa para IT professional untuk cepat mengadaptasi yang dimaksud dengan teknologi ini. Akibat dari keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat cepat sehingga melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas yang lebih dari teknology yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
Cloud sudah hadir di depan kita saat ini, namun apa itu cloud ? kemana tujuanya ? dan apa resikonya? dan bagaimana organisasi IT mempersiapkan ini ? itulah pertanyaan yang setidaknya akan hadir oleh beberapa praktisi ataupun peminat IT, Cloud computing pada dasaranya adalah menggunakan Internet-based service untuk meng support business process. Cloud service biasanya memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah:
Sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk implementasi.
  • Nantinya biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan juga tidak ada investasi kapital.
  • Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
  • Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tampa adanya Penalty.
  • Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1 platform).
  • Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.
Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:
  • Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti  Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
  • Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
  • Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana  Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini.
Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.
Lalu apa resikonya ?
Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
  • Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
  • Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
  • Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
  • Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
  • Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ?
Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan tertulis.
Apa yang dilakukan Smart Company saat ini ?
Ada banyak kesempatan pada organisasi IT khususnya untuk mensosialisasikan cloud service. Banyak organisasi yang mencoba untuk menambahkan firut ini kepada infrastruktur yang mereka miliki sebelumnya untuk mengambil keuntungan dari “cloud bursting“; khususnya jika anda membutuhkan kapasitas ekstra atau ekstra aktifitas, anda dapat memanfaatkan cloud ketimbang melakukan investasi resource secara in-house.
Development/test dan beberapa aktifitas yang mirip juga menjadi tempat yang bagus untuk cloud, memungkinkan anda untuk mengurangi pengeleluaran perkapita dan biaya data center yang terus meingkat dari sisi kecepatan dan uptime.
Sedangkan perusahaan yang tidak segan segan untuk mengimplementasi teknologi cloud untuk data mereka dan menyimpan nya sebagai fasilitas mereka sendiri untuk memastikan kebijakan perusahaan tersimpan dengan baik tentunya akan lebih baik, sehingga memastikan proses komputerasisasi pada cloud sebagai sistem proses yang dibutuhkan akan lebih independen.
Apakah anda siap ?
Jika organisasi anda baru saja mengeksplorasi teknologi cloud ada beberapa cloud service yang sudah cukup mapan dan dapat di pertimbangkan misalnya sebagai e-mail service. Namun untuk masalah sekuriti, dengan mengembangkan internal infrastruktur anda menjadi model cloud akan lebih baik.
Dengan begini role IT kini ikut berperan dalam hal business model yang dibutuhkan untuk perekonomian saat ini. Bagaimana anda meningkatkan kecepatan dan uptime ? dan bagaimana anda dapat men support business operation dengan sedikit dan pengeluaran yang fix?
Langkah awal yang harus anda lakukan adalah mempelajari sistem kontrak dari cloud service. pastikan setiap process menjadi simple, dapat berulang ulang dan menjadi nilai tambah untuk bisnis anda.
Kedua, anda harus mengidentifikasi service apa yang dapat anda manfaatkan di dalam cloud dan mana yang seharusnya bersifat internal. Hal ini sangat penting untuk anda ketahui mengenai system dan service core yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis anda. dan sebaiknya anda mengkategorikan beberapa elemen bisnis anda berdasarkan resiko dari penggunaan cloud service.
Langkah terakhir, anda harus melakukan strategi sourcing untuk mendapatkan biaya yang sangat murah, namun memiliki scalability dan flexibility untuk kebutuhan bisnis anda. Hal ini termasuk pertimbangan akan proteksi data ownership dan mobility, compliance dan beberapa element seperti halnya kontrak IT tradisional.
Beberapa penjelasan mengenai Cloud Computing lainya:
Disadur dari: David Robbins, Network World
Robbins adalah seorang CTO untuk IT pada perusahaan NetApp. Dia bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan memilih teknologi baru dan mengadopsi teknologi tersebut yang menjadu road map dan timing untuk NetApp IT delivery.
 sumber : http://teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/

Sabtu, 11 Desember 2010

CYBORG CITIZEN

CYBORG CITIZEN, CYBORGOLOGY (CITY OF BITS)

Oleh : Fahrorozi


Mengambil ilmu dari buku City Of Bits untuk mengenal kehidupan tekno di jaman digital saat ini,..

Seiring dengan perkembangan dunia teknologi kini yang smakin cepat, smakin cepat pula para pengembang mencari ide demi melambungnya teknologi ,...
Hingga kini muncul yang namanya Cyborg Cityzen. Apa itu?
Mari kita bahas apa itu cyborg citizen


Sebuah kolase berdasarkan gambar frontpiece dari Leviathan, oleh Thomas Hobbes, diciptakan oleh author. Cyborgs mengisi pemandangan budaya di mana tubuh manusia semakin tempat apa yang bisa disebut kekuatan micropolitical perjuangan antara elit, kaya informasi teknokratis dan miskin informasi-massa. - Mark Dery
Mark Dery adalah salah satu yang paling pengamat perseptif masyarakat cyborg kita. Dia mungkin menulis ini pengamatan lebih dari satu dekade yang lalu (diterbitkan dalam "cyberculture" Atlantik 91:3 Triwulanan Selatan, Summer 1992, hal 507). Maksudnya hanya tumbuh lebih kuat dalam sementara. Sebagai cyborgization terus, penetrasi budaya manusia presipitat micropolitical perjuangan yang tak terhitung jumlahnya, banyak yang memetakan di Cyborg Citizen. Bab ini berusaha untuk membuat sketsa garis besar geografi ini, menunjukkan bagaimana ada politik besar perjuangan yang menyatukan banyak isu micropolitical, dan juga bahwa sebagian besar, tapi tidak semua, masalah ini adalah kelanjutan dari perjuangan yang lama kembali ke sangat awal politik.

Saya pertama kali terlibat masalah ini secara langsung ketika saya turut menulis sebuah artikel tentang "Cyborg Tubuh Politik" dengan Steven Mentor untuk Protese Wilayah: (. Mark Driscoll dan Gabriel Baum, eds, Colorado Springs: Westview Press, 1995) Politik dan Budaya. Artikel itu telah melihat beberapa iterasi sejak, dan yang terbaru, "The Cyborg Tubuh Politik: 1,4", ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di sini untuk pertama kalinya. Di dalamnya kita tidak hanya mengeksplorasi garis besar politik cyborgian, tapi kami menunjukkan bagaimana metafora dari tubuh politik memainkan peranan penting dalam dunia kontemporer, dan bahwa dengan cyborging itu kita dapat mulai memahami politik apa yang terjadi pada kita .

***
Pada bagian pertama dari Bab 1 ada beberapa hal yang tidak ada ruang untuk dalam buku yang saya ingin memperluas sedikit. Mereka ditawarkan dalam urutan mereka muncul, dan nomor halaman (berdasarkan edisi pertama hardback) dimana mereka pada awalnya menyinggung diberikan dalam kurung untuk membantu menempatkan pembaca.

* Pentingnya tulisan Shapist Bruce Sterling Machinist / untuk memahami kemungkinan masa depan kita cyborgian tidak dapat terlalu menekankan. Dan itu adalah cerita besar selain. Di masa depannya, posthumans yang dibagi menjadi dua subkultur bersaing, para shapists yang telah menggunakan rekayasa genetika untuk memodifikasi diri mereka sendiri, dan teknisi yang lebih memilih prostetik mekanis. Tentu saja, jauh lebih rumit dari itu. Apa cerita lakukan adalah membuka pikiran kita untuk hanya bagaimana rumit masa depan kita akan, dan apa beberapa implikasi aneh masa depan yang mungkin. Semua ceritanya pembentuk-masinis dikumpulkan dalam Schismatrix Plus (New York: Ace Fiksi Ilmiah, 1996). (Page 9)

Terima kasih * untuk komputerisasi kita bisa berpikir tentang realitas sebagai dari berbagai jenis. Ada "kehidupan nyata" tentu saja, juga dikenal sebagai IRL (dalam kehidupan nyata) di internet, dan ada realitas maya, dimana semua data arti penting yang Anda gunakan adalah komputer yang dihasilkan. Tapi ada juga realitas dimediasi, dimana data dunia nyata ini dimodifikasi bagi pengguna dan ada augmented reality, seperti menampilkan pada kaca depan mobil yang memungkinkan Anda untuk melihat dunia dan jumlah gas yang anda miliki pada waktu yang sama. MIT Media Lab telah menjadi lokus utama untuk penelitian di daerah-daerah, terutama pekerjaan dengan siswa lulusan Steven Mann (sekarang menjadi profesor di Universitas York di Kanada) dan Thad Starner, (sekarang seorang profesor di Georgia Tech). (Page 9)

* Sebuah produk sampingan menarik dari pekerjaan mereka, dan dari "cyborg" selanjutnya mahasiswa pascasarjana (sebagai label mereka sendiri), telah komputer dpt dipakai. (Page 10)

* Cyborgology adalah kata saya mungkin pertama kali digunakan, meskipun penciptaan tampaknya tak terelakkan karena semakin banyak orang terbaik yang dapat menggambarkan pekerjaan mereka sebagai cyborgology. Ini bukan hanya kancing kultus Pomo (budaya postmodern studi rakyat) dari kalangan akademis saya, terutama Masyarakat indah untuk Studi Ilmu Sosial (4S), tetapi dalam ilmu pengetahuan, teknik, dan obat selain. Yang paling cyborgologists sadar diri dapat ditemukan dalam antropologi, dalam studi media, dalam desain antarmuka manusia-mesin, dan obat, tetapi kita di mana-mana. Akhirnya saya kira kita akan memiliki jurnal dan konferensi dan sejenisnya, tapi untuk saat ini hal-hal yang menyenangkan tidak terorganisir. (Page 10)

* The Extropians menakjubkan akan muncul di banyak tempat di hypertext ini, karena mereka sering muncul dalam buku Cyborg Citizen. Dukungan mereka untuk cyborgization adalah tegas dan jumlah mereka dan pengaruh tampaknya akan tumbuh. Mereka adalah kehadiran besar di web dan dapat berbicara untuk diri mereka sendiri cukup jelas. (Page 11)

* Untuk pikiran saya, epistemologi adalah yang paling penting dari semua spesialisasi filsafat, dan politik,. Bagaimana kita tahu apa yang kita tahu, apa yang kita hitung sebagai benar dan / atau digunakan, biasanya merupakan penentu utama dari apa yang kita percaya. Itulah sebabnya Steven Mentor, Heidi Figueroa-Sarriera dan saya sendiri mengedepankan epistemologi cyborg yang dibahas dalam Buku Pegangan Cyborg Cyborg dan Warga Negara. Maksud kami adalah bahwa bagaimana kita memahami realitas bersifat dinamis, sistematis hanya sebagian, dan sangat terbatas. Namun, kami harus berhadapan dengan realitas, yang dimulai dengan bagaimana kita tahu, jadi kita kuno sebuah epistemologi yang berusaha tidak hanya untuk menjadi pintar, tapi bisa berguna juga. Artikel saya pada masalah Perang Informasi melihat pada epistemologi cyborg dan isu-isu yang terkait secara lebih mendalam.

Ada beberapa poin dari buku Cyborg Warga Negara dalam bagian ini bahwa saya ingin mengeksplorasi sedikit lebih. Mereka mengikuti secara berurutan dengan nomor halaman, di mana mereka muncul dalam edisi pertama hardback. dicatat.

* Seseorang tidak dapat hidup di Montana tanpa merefleksikan bagaimana peran seorang anggota suku berbeda dari warga negara. The Blackfeet, para Crow, dan suku-suku lain adalah bagian utama dari kebudayaan Montana dan politik. Tentu saja, yang paling Montana India (label pilihan mereka, sebagai lawan dari Amerika asli membingungkan) keduanya warga negara AS dan anggota suku, tetapi ketika mereka bertindak sebagai anggota suku itu sangat berbeda daripada ketika mereka memenuhi kewajiban mereka sebagai warga negara. Untuk anggota suku, keluarga, suku, dan tempat memiliki prioritas yang lebih tinggi maka apa pun, bagi warga negara ini hampir tidak terjadi. (Page 22).

* Ada sejumlah model digunakan orang untuk memahami kewarganegaraan dan mereka semua, tentu saja, politik. Saya pernah punya kertas pengajuan diserang karena saya menunjukkan historis bagaimana gagasan kewarganegaraan telah berkembang untuk memasukkan lebih banyak orang dan banyak lagi. Pembaca tidak seperti itu yang saya "membeli" ke ilusi borjuasi pemerintahan partisipatif berdasarkan konstruksi budaya subjektivitas politik individualistis sementara mengabaikan kekuatan materialistik menentukan terlibat. Dengan kata lain, ia tidak suka bahwa aku bukan Marxis. Dan aku menduga bahwa ia sangat tidak menyukainya yang saya pikir lembaga kewarganegaraan memiliki nilai yang besar, meskipun kekurangan dan keterbatasan. (Page 23)

* Tentu saja ada banyak masalah dengan tes Turing. Itu tergantung pada penipuan, misalnya dan meskipun banyak orang-orang cerdas pembohong, tidak semua. Dan itu membuka kemungkinan bahwa subyek manusia dalam tes tidak akan melewati diri mereka sendiri, yang sebenarnya terjadi dalam beberapa tes dimodifikasi dilakukan setiap tahun oleh Museum Komputer. Tes ini, by the way, menunjukkan bahwa kemungkinan mesin lulus uji aktual Turing (lima menit) dalam waktu dekat sangat kecil memang.

Ada beberapa poin dari buku  Warga Negara Cyborg dalam bagian ini bahwa saya ingin mengeksplorasi sedikit lebih. Mereka mengikuti secara berurutan dengan nomor halaman di mana mereka muncul dalam edisi pertama hardback dicatat.

* Robert HeinleinÕs Starship Troopers memanfaatkan halus gagasan bahwa kewarganegaraan hanya benar-benar diterima oleh keprajuritan. Hanya saja memalukan bahwa ide sejarah provokatif yang tersisa dari film dengan nama yang sama. (Page 55)

* Sebagian besar bagian ini didasarkan pada argumen dalam buku saya postmodern Perang. Untuk update pada buku ini, lihat "Real War 2000". Artikel ini berisi diskusi tentang penamaan perang postmodern dan banyak daftar nama-nama lain yang telah diusulkan untuk konflik kontemporer, yang meliputi: perang permanen, teknologi perang, perang teknologi tinggi, perang teknologi, technowar, perang sempurna, perang imajiner , komputer perang, perang tanpa akhir, Militerisme Amerika Serikat, perang ringan, cyberwar, perang modern yang tinggi, perang hiper-modern, perang hyperreal, perang informasi, perang bersih, peperangan neokorteks, Gelombang Ketiga Perang, Perang Generasi Keenam, Keempat Epoch Perang, dan murni perang. (Page 56)

* Informasi adalah pusat semua teori-teori baru perang. Misalnya militer AS telah berusaha sekuat tenaga sejak tahun 1970-an untuk menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk berperang dengan tidak berhasil. Tidak mengherankan, karena pendekatan tradisional untuk AI telah yang tidak peduli terhadap teori informasi sebagai militer. Selama berabad-abad peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peperangan telah meningkat, memuncak dalam pembentukan ekonomi perang permanen di Amerika Serikat pada tahun 1945 yang dilembagakan inovasi technoscientific di militer dan juga menyebabkan militerisasi bidang ekonomi dan ilmiah masyarakat di apa yang telah disebut perang murni.

Michel Foucault menunjukkan bahwa sekarang "politik adalah perang dilanjutkan dengan cara lain", bukan sebaliknya. Tujuan dari sebagian besar politik sekarang adalah kelangsungan hidup perang. Metodologi ini adalah informasi, otomatis, dimanipulasi, dan tereifikasi ke mesin terus meningkat kompleksitas. Ini godaan informasi sebagai unsur militer sebagian didasarkan pada sejarah panjang. Analisis pertama, dan mungkin terbaik, perang, Sun Tzu Art of War, menekankan informasi yang baik di atas semua, sesuatu setiap jenderal besar telah dipahami. Tetapi Sun Tzu dan semua teori berpikir karena dia juga menyadari bahwa Anda tidak akan pernah bisa memiliki informasi yang sempurna dalam perang. Apakah mereka menyebutnya "fortuna" atau "kabut perang" tahu mereka bahwa beberapa hal yang hanya akan diketahui setelah pertempuran itu berakhir, yang terpenting adalah siapa yang akan menang. Tetapi dalam usia senjata pemusnah massal seperti pemahaman membuat perang tidak hanya efektif sebagai politik, tapi gila. Untuk alasan yang jelas militer tidak akan menyatakan perang usang, meskipun banyak pensiunan tentara dan jenderal telah melakukan hal itu.

Jadi sejak 1945 telah terjadi putus asa mencari cara untuk perang "menyelamatkan", yang selalu menekankan pentingnya informasi dalam beberapa bentuk. Dalam militer Amerika Serikat, misalnya, ada permainan teori dan manajemen krisis untuk mengontrol senjata nuklir (sendiri sebuah produk dari revolusi informasi), ada medan perang elektronik untuk memenangkan perang di Vietnam, ada doktrin rendah intensitas konflik sebagai berikut itu, dan ada menggila untuk senjata AI yang memuncak dalam sistem Star Wars. Permutasi terbaru dari pencarian ini adalah infowar dan doktrin terkait cyberwar dan netwar. Selalu ada teknologi baru dan teori-teori untuk membenarkan "revolusi dalam urusan militer" berulang (RMAs) tapi premis dasar tetap sama: perang adalah teknologi informasi dapat dihindari dan baru menang perang. Dalam kasus infowar banyak aspek RMAs sebelumnya telah sangat dibesar-besarkan. Ilusi konflik rendah korban telah berubah menjadi membunuh benar-benar virtual di dunia maya, dengan mengaburkan garis antara perdamaian dan perang telah dilarutkan ke dalam keadaan umum konflik terus-menerus, dan mimpi perang pengendalian telah berubah menjadi fantasi mikromanajemen setiap aspek pertempuran .

Unsur-unsur ini adalah bagian dari setiap analisis militer infowar tetapi ketika seseorang melihat dekat pada implementasi aktual yang diusulkan dalam bentuk sistem persenjataan dan doktrin-doktrin dan mereka perang ceria "permainan" para prajurit suka bermain, menjadi jelas bahwa infowar dalam kenyataannya akan hanya memperluas perang ke tempat baru, dunia maya, dan hanya akan memperbesar kecenderungan berdiri lama dalam perang postmodern untuk menambahkan lapisan baru komando dan kontrol militer dan untuk lebih mendekonstruksi perbedaan antara perdamaian dan perang. Ia juga terus militerisasi ruang angkasa, integrasi tumbuh manusia ke dalam sistem senjata (tentara cyborg) dan pencarian manik untuk teknologi baru, demam terbaru yang nanoteknologi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menunjukkan jati dirinya dalam peradaban manusia dewasa ini. Sudah tentu tidak dapat diingkari dan dipandang sebelah mata, peran perkembangan teknologi informasi telah memberikan share yang signifikan terhadap nilai tambah ekonomi. Efisiensi dalam berbagai bidang, khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya melalui kecepatan dan ketepatan informasi, serta performa fisik telah dapat ditingkatkan dengan sangat drastis, sekaligus berarti telah mampu mengefisienkan penggunaan tempat dalam artian kapasitas ruang.
Bukan itu saja, penampilan fakta kongkret dari sebuah situasi dan kondisi yang dapat diakses dari tempat berbeda secara bersamaan dan dengan durasi tanpa batas, telah menganulir akan keragu-raguan terhadap eksistensi kejujuran manusia. Bahkan, kejujuran itu sendiri yang tadinya hanya sebagian dapat dideteksi melalui sorot mata, pada saat sekarang ini dengan kemampuan teknologi mampu mengolaborasi gelombang emosi, sehingga dapat diidentifikasi tingkat kejujuran yang diimplementasikan. Kehidupan ke depan sebagian besar akan dininabobokan oleh kemjuan teknologi informasi tersebut.
Kelompok masyarakat yang maniak terhadap perkembangan teknologi informasi, memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam memprovokasi, dan memberikan pengaruh kepada lingkungan. Dengan bumbu kecanggihan dan kepraktisan yang ditawarkan, serta pemahaman manfaat ekonomis yang diberikan melalui kemudahan dan daya guna yang ditimbulkan oleh kemajuan tersebut, telah mampu menyeret lingkungan untuk menjadi pengikutnya, sehingga menjadi anggota yang secara tidak langsung justru menjadi lebih fanatik terhadap ketergantungannya pada kemajuan teknologi tersebut.
Jika masyarakat sudah terlena terhadap ketergantungan akan pemanfaatan kemajuan teknologi, mestikah harus apriori terhadap perkembangan sektor yang satu ini? Hanya yang perlu disinkronkan adalah bagaimana pesatnya kemajuan teknologi tersebut, dapat diimbangi oleh kedewasaan pola pikir masyarakat dalam peradaban masing- masing. Sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalamnya mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat. Harkat kemanusiaan masih tetap terjaga seiring dengan kemajuan teknologi, inilah menjadi kewajiban semua pihak untuk terus ditanamkan agar keseimbangan dapat dipertahankan.
Tidak dapat dimungkiri dengan kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan, sudah mampu dibayangkan bagaimana krodit dan ruwetnya jika tidak diimbangi dengan perkembangan teknologi. Teknologi telah membuat segalanya menjadi lebih sederhana dan sangat simpel. Perkembangan dari yang sederhana melalui perjalanan mulai dari kapasitas ato, pemko, piko, nano, mikro dan mili, sampai kilo, mega, giga, dan sebentar lagi tera. Kapasitas tera setara dengan sepuluh pangkat enam kapasitas giga (1 tera = 106 giga). Jadi dapat diprediksi berapa besarnya kapasitas data dan informasi yang dapat disimpan dari sebuah paket data yang hanya sebesar satu tera. Kemampuan ini sebentar lagi akan merajai paket komputer dan peralatan lainnya, sehingga betapa mudahnya kemanjaan yang diberikan oleh perkembangan teknologi.
Perkembangan dari yang sederhana sampai dengan sekarang ini telah banyak menghabiskan tahun dan biaya eksplorasi serta penelitian, sehingga sepantasnyalah masyarakat dalam memanfaatkan produk teknologi tersebut dapat menspesifikasi bagian yang bermanfaat dalam kehidupan tanpa mengurangi nilai-nilai kehidupan itu sendiri.

Dampak Teknologi
Dampak dari adanya perkembangan teknologi semua sudah dapat merasakan, mulai dari kecanggihan video audio, pesawat televisi, air conditioner, telepon seluler, ipod, komputer sampai peralatan rumah tangga. Hampir semua komoditas tersebut menawarkan kemanjaan terhadap tiap inci dari tubuh manusia yang juga kelihatannya setiap saat membutuhkan sentuhan-sentuhan kemanjaan tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang kalang kabut karena AC tidak jalan, handphone tidak ada sinyal, komputer hang, email yang diblokir, sampai pemanas air yang tidak berfungsi. Sangatlah panjang jika disebutkan satu per satu, tetapi yang jelas produk-produk tersebut jika terdapat gangguan membuat situasi menjadi tidak nyaman dan kerja menjadi sangat tidak menggairahkan. Ini artinya betapa ketergantungan terhadap teknologi semakin lama semakin mencengkram dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada salahnya untuk mencermati dan waspada, karena dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan sedikit demi sedikit telah mengubur kemampuan manusia, mematikan kerja psikomotorik, serta intuisi menjadi tidak tajam lagi. Padahal semua tahu bahwa ketajaman intuisi sering memberikan hasil di luar yang diperkirakan. Jika intuisi tidak terasah dengan adanya kemudahan tersebut, ibarat keterampilan jika tidak sering dipergunakan maka semakin lama menjadi tidak terampil lagi.
Sementara dampak teknologi telah mulai terasa dengan menyusutnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Sebuah rumah tangga bisa jadi bukan merupakan sebuah tempat tinggal, karena di dalamnya sudah tidak terdapat kehangatan. Orangtua sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak sempat bercengkerama dengan anggota keluarga, di pihak lain anak-anak sibuk dengan permainan video game, televisi dan ber-SMS-ria. Akhirnya kontak kemanusiaan di dalam rumah tangga tersebut menjadi kering, tidak memiliki sukma, dan rumah hanya menjadi sebatas tempat persinggahan yang selanjutnya ditinggalkan tanpa memberikan kesan apa-apa. Kondisi ini jelas bukan menjadi rumah tangga yang didambakan.
Kecenderungan seperti ini mestinya sudah terdeteksi sejak awal, dan ada upaya untuk mengarahkan pada rel yang seharusnya dari seluruh lingkungan keluarga sendiri. Dampak lain dari kemajuan teknologi telah melahirkan budaya plagiat mulai dari tempe, tahu, batik, lagu, karya ilmiah, sampai dengan budaya yang diklaim oleh pihak lain. Ini tidak lain karena kemajuan teknologi tidak seimbang dengan kedewasaan berpikir, akhirnya saling melempar tanggung jawab dan bermuara pada menipisnya nilai solidaritas dan kemanusiaan umat. Semoga semua mata terbuka, bukan hanya untuk melihat, tetapi mencermati keganjilannya serta berupaya untuk memperbaikinya.
Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain, berkembangnya. teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi informasi yang berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan ayantara. Masalah kejahatan mayantara ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan serius) dan transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat. Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan moderen dari masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.


Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Pergeseran Nilai–nilai Budaya
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan begitu beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Beribu – ribu pulau, suku, bahasa, adat, membuat Indonesia menjadi salah satu daya tarik dan Negara yang paling kaya dipandang dari budayanya. Secara matematis kita tidak dapat menghitung betapa melimpahnya kekayaan budaya kita.
Dipandang dari adatnya ke-Timuran-nya maka Indonesia sangat berbeda dengan daerah yang ada di Barat, rata – rata orang Timur sangat menjunjung tinggi nilai – nilai budayanya sendiri sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun – temurun. Nilai – nilai budaya yang secara turun – temurun yang dimaksud adalah Sopan, Santun, Taat, Menghormati, Menghargai, Menjunjung Tinggi Adat, Tata Krama Pergaulan, dan lainnya yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi budayanya. Bagi orang Indonesia budaya adalah jembatan menuju kesuksesan, budaya adalah tempat untuk mencari solusi jika terdapat permasalahan, budaya adalah harta yang tak ternilai harganya.
Perubahan dalam hidup boleh terjadi akan budaya dengan nilainya yang tak terhingga akan tetap menjadi simbol bagi orang Indonesia dalam kehidupannya. Terbukti walaupun kemajuan begitu pesat saat ini akan tetapi dalam setiap kesempatan tetaplah budaya dikedepankan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Pada prinsipnya setiap perkembangan dan kemajuan dalam segi apapun baik adanya, setiap manusia menginginkan perubahan pun demikian dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Dari sekian banyak bidang ada dan berpacu untuk kemajuan salah satunya adalah bidang teknologi, yang menghadirkan perubahan dan kemajuan untuk selanjutnya digunakan oleh manusia. Beragam teknologi yang diciptakan memungkinkan manusia untuk bebas memilih apa yang diinginkan.
Perkembangan teknologi seperti yang sudah tersaji diatas tentu membawa perubahan yang begitu baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa yang diharapkan. Bagaimana jika perkembangan teknologi membawa pengaruh negatif dalam hidup manusia ? apakah pengaruh negatif dari teknologi mempengaruhi pergeseran nilai – nilai budaya dalam kehidupan manusia ? Kedua pertanyaan ini menjadi wajar apabila kita perhatikan dengan seksama dampak dari kemajuan saat ini.
Tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi saat ini juga membawa pengaruh yang kurang baik atau negatif dalam kehidupan manusia. Kehadiran tekologi yang sedemikian canggih membuat masyarakat umum mempunyai begitu banyak pilihan untuk memilih apa yang dikehendakinya.
Pertanyaan kedua apakah pengaruh negatif teknologi mempengaruhi bergesernya nilai – nilai budaya dalam masyarakat, jawabannya iya. Teknologi diciptakan oleh manusia untuk dapat memenuhi kebutuan manusia itu sendiri, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya justru teknologi tersebut disalah gunakan. Misalnya lewat teknologi internet atau dunia maya orang akan semakin mudah mengakses situs – situs porno yang justru itu datang dari kaum muda, hal ini tentu membuat pergeseran norma asusila dalam hidup kaum muda tersebut. Ini menjadi satu contoh dari sekian banyak contoh yang ada dalam kehidupan sehari hari masyarakat.
Contoh lain adalah dampak teknologi adalah dalam bidang militer, berpuluh – puluh macam senjata dicipatakan untuk membunuh manusia, kemana larinya budaya untuk saling menolong, menghargai sesama manusia kalau teknologi yang diciptakan justru dipakai untuk membunuh manusia sendiri. Yang paling hangat dalam ingatan kita tentunya kasus penculikan dan perkosaan yang dilakukan oleh pelajar beberapa waktu lalu yang justru dilakukan setelah pada mulanya berkenalan lewat media teknologi jejaring sosial online facebook. Dengan begitu mudahnya orang dapat mengakses informasi diri dan menyebarluaskan kepada sesama teman, akibatnya prostitusi pun dapat dilakukan lewat dunia maya ini yang justru merupakan efek dari perkembangan teknologi modern. Dan masih banyak lagi contoh betapa perkembangan teknologi yang begitu canggih justru disalah gunakan mengakibatkan bergesernya nilai – nilai budaya umat manusia itu sendiri.
Dalam upaya mempertahankan nilai nilai budaya dalam lingkungan masyarakat tentunya dibutuhkan kerja yang eksta, mengingat bahwa nilai – nilai budaya dalam masyarakat menentukan pula perkembangan kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. Mereka yang mampu bertahan di tengah kehidupan teknologi yang semakin canggih tentunya akan mendapatkan kehidupan yang diinginkan, demikian sebaliknya.
Bagaimana upaya mempertahankan nilai – nilai budaya dalam kehidupan masyarakat ? Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh manusia dalam upaya membentengi diri dari arus negatif teknologi. Beberapa hal tersebut antara lain :
1. Memperkenalkan pentingya nilai – nilai budaya kepada anak sejak usia dini
2. Memberikan pemahaman kepada anak, masyarakat dan elemen lainnya betapa vitalnya nilai – nilai budaya terhadap kehidupan
3. Memberikan batasan terhadap hal yang bersifat negatif yang masuk dalam hidup dan kehidupan suatu masyarakat
4. Menjadikan nilai – nilai budaya sebagai ujung tombak dari norma kehidupan keluarga dan masyarakat
5. Menjunjung tinggi nilai – nilai budaya
6. Memandang teknologi dengan segala kemajuan dan perubahannya dalam arti yang positif
7. Menggunakan fasilitas kemajuan teknologi untuk hal yang baik dan positif
8. Sebagai orang tua wajib untuk memberikan pengawasan ekstra kepada anak, baik dalam penggunaan teknologi atau pergaulan sehari-hari.
Memang dalam penerapannya terkadang sulit untuk mengikuti keinginan dibanding kata hati, akan tetapi untuk hidup yang lebih baik kita dituntut untuk melakukan perubahan dalam hidup kita.
Setinggi apapun kemajuan teknologi yang ditawarkan kepada kita akan tetapi kita salah menggunakannya tentu akan membuat hidup kita menjadi salah jalan, justru teknologi tersebut akan menyesatkan hidup kita sehingga nilai – nilai budaya hidup kita tidak lagi sesuai dengan yang kita harapkan, akhirnya ada yang harus dikorbankan dari kejadian tersebut.
Semuanya berpulang kembali kepada kita manusia sebagai makluk sosial, apakah teknologi yang sedemikian canggih ini dapat kita maksimalkan penggunaannya atau justru perkembangan teknologi yang menyeret kita pada hancurnya kebudayaan kita ? anda dan saya yang akan menjawabnya.
Perkembangan Teknologi Informasi tahun 2010 semakin terasa majunya sejalan dengan kemajuan teknologi internet yang semakin maju. Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer ke jaringan banyak komputer dengan bantuan fasilitas server, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data melalui sebuah blog/web tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. akan tetapi sayang sungguh sayang di Indonesia belum didukung provider internet dengan layanan Internet super cepat dan murah yang ada juga internet super lambat dan masih mahal harga paketnya.
Di Jerman dimana-mana sudah tersedia layanan free hotspot Internet Gratis walaupun Internetnya berbagi atau Shared masih sangat cepat untuk browsing, upload dan download di Indonesia juga sudah mulai tumbuh layanan hotspot di tempat-tempat tertentu cuma larinya lelet, mudah-mudahan Pemerintah memperhatikan hal ini mengingat betapa pentingnya fasilitas Internet yang mendukung perkembangan teknologi Informasi di tahun 2010 ini.
Referensi di atas hanya sekedar motivasi saja mengingat perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin meningkat apalagi sekarang di Internet banyak sekali bermunculan Bisnis Online atau Bisnis Internet yang sangat bergantung kepada koneksi internet yang baik seperti contoh: Bisnis Affiliasi, Bisnis UKM usaha kecil dan menengah seperti industri kerajinan yang dipromosikan di sebuah blog/web di Internet khabar gembiranya ada sebuah web dengan nama negeriads.com solusi berpromosi yang dapat digunakan oleh semua kalangan Pebisnis Internet termasuk industri UKM tadi.
Perkembangan Teknologi Informasi juga didukung oleh berkembangnya dunia blogger di Indonesia yang semakin hari semakin meningkat dari segi kuantitas dan kualitasnya hal ini juga didukung oleh layanan blogger.com, wordpress.com, blogdetik, dagdigdug dan lain-lain tidak lupa juga berkembangnya search engine seperti google, yahoo, bing, dan kini lahir nowgoogle.com dengan mottonya nowGoogle.com Adalah Multiple Search Engine Popular sehingga semakin menyemarakan perkembangan teknologi informasi di Indonesia khususnya.
Demikian dapat saya simpulkan dari beberapa sumber yang saya ambil bahwa teknologi masa kini banyak manfaatnya dan juga banyak kekurangannya tergantung bagaimana SDM itu sendiri memanfaatkannya dan jangan disalahgunakan untuk hal – hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Semakin canggih teknologi kita juga tidak boleh lupa dengan kebudayaan kita. Selain itu sebagai bangsa pemuda Indonesia kita harus menyamakan Indonesia dengan negara – negara yang telah maju untuk lebih memajukan perkembangan teknologi dan informasi.
Tulisan ini juga dapat menjadi suatu acuan untuk berkreatifitas dan menemukan ide baru yang dapt diapresiasikan untuk masyarakat banyak.

skian artikel dari saya....
TERIMA KASIH atas kunjungan k blog saya....
jangan lupa untuk mengunjungi lagi yahhh....


Sumber : http://www.gomecomputer.com/perkembangan-teknologi-informasi-2010
Sumber : http://www.scribd.com/doc/13753331/perkembangan-teknologi
Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/02/12/pengaruh-perkembangan-teknologi-dalam-masyarakat-terhadap-pergeseran-nilai-%E2%80%93-nilai-budaya/

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management