Senin, 31 Oktober 2011

LEBIH DALAM MENGENAL ORGANISASI



" JENIS, MANFAAT, TUJUAN DAN STRUKTUR ORGANISASI"

>>>  Oleh : Fahrorozi <<<
 Jenis-Jenis Organisasi

Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1.   Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. (2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
2.   Berdasarkan lalu lintas kekuasaan. 
Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi, (2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi, (3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
3.   Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ;
(1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum  (2) organisasi  informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain  kesamaan minat atau hobby, dll.
4.   Berdasarkan tujuan.
Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’ dan (2) organisasi sosial atau ‘non profit oriented ‘
Pada pendapat lain menyebutkan bahwa berdasarkan tujuanya organisasi terbagi atas :
·         Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan
·         Organisasi berorientasi, misalnya partai politik
·         Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat kerja
·         Organisasi pemeliharaan, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain-lain.
    Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan ekstensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Karena sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang diakui keberadaannya oleh masyarakat yang ada di sekitarnya. Keberadaannya  ini tentunya berupa suatu kontribusi yang diberikan sebuah organisasi. 
     Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua yang terkait baik itu secara langsung maupun tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif individu dapat berpartisipasi dengan organisasi yang bersangkutan. Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat di artikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.

5.   Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;
(1) organisasi pendidikan, (2) organisasi kesehatan, (3) organisasi pertanian, dan lain lain.
6.   Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :
(1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan, (2) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik (3) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja (4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.
7.   Berdasarkan pihak yang memakai manfaat
Organisasi ini meliputi; (1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi, (2) Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank, (3) Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan, (4) Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti  organisasi pelayanan kesehatan, contohnya  rumah sakit, Puskesmas, dll

Karakteristik dan Manfaat Organisasi

         Mengapa semua hal perlu diorganisasikan? Dan bagaimana cara kita mengorganisasi sesuatu? Lantas apa yang dimaksud dengan organisasi? Sudah banyak perdebatan yang mengatasnamakan organisasi, entah itu organisasi politik, hukum, pemerintahan, dan masih banyak lagi. Tapi, mungkin hanya segelintir dari kita yang mengetahui dan mengerti hakikat organisasi yang sebenarnya. Oleh karena itu, kita akan sedikit mengupas sedikit tentang organisasi.
Organisasi dapat didefinisikan sebagai wadah bagi sekelompok orang untuk saling bekerja sama dalam suatu proses yang efisien guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Contoh sederhana organisasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada instansi sekolah, pemerintah, universitas, bank, dan lain-lain.
Terdapat empat karakteristik utama dari sebuah organisasi, yaitu: tujuan, kumpulan orang, struktur, sistem dan prosedur.
1. Tujuan
Setiap organisasi harus memiliki tujuan. Tujuan dicerminkan oleh sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu profitability (keuntungan), growth (pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup). Ketiganya harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi.

2. Kumpulan Orang
Jelas, tidak mungkin jika organisasi hanya terdiri dari satu orang yang ingin mencapai tujuannya sendiri. Dari definisi dijelaskan bahwa organisasi setidaknya terdiri dari kumpulan orang, berarti minimal dua, yang memiliki tujuan bersama.

3. Struktur

          Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap anggota organisasi dapat dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun kewajibannya. Struktur dibentuk agar organisasi berjalan rapi, karena terdapat struktur komando, siapa yang berwenang dan siapa yang diberi wewenang.

4. Sistem dan Prosedur

          Karakteristik yang terakhir ini menggambarkan bahwa sebuah organisasi diatur berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan tentu saja harus dengan penuh komitmen dalam menjalankannya. Implementasi dari sistem dan prosedur ini ialah adanya ketetapan mengenai tata cara, sistem rekrut, dan birokrasi.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap eksistansi suatu organisasi. Organisasi cenderung memainkan peran menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, entah itu demografi, ekonomi, politik, budaya, juga alam sekitar. Jadi, kemajuan organisasi harus selaras dengan perubahan lingkungan.


Beberapa manfaat organisasi yaitu:

1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.

2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.

3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.

4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.
Sumber:http://panduzone.blogspot.com/2010/10/karakteristik-dan-manfaat-organisasi_7260.html

TUJUAN ORGANISASI


Tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.




Fungsi-fungsi tujuan:
1.Sebagai dasar bagi organisasi untuk mencapai hasil akhir.
2.Sumber legitimasi guna mendapat sumber daya.
3.Standart pelaksanaan.
4.Sumber motivasi
5.Dasar rasional pengorganisasian.


Parrow membagi tujuan menjadi :
1.Social goals  : Tujuan Kemasyarakatan
2.Output goals : Pelaksanaan fungsi organisasi.
3.System goals  Pelaksanaan fungsi organisasi
4.Produk goals : Karakteristik barang yang di buat
5.Derivide goals: Tujuan turunan



Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Menurut Peter Drucker  
Unsur yang harus ada dalam organisasi : 
1.Posisi yang akan di rebut.
2.Produktivitas atau efisiensi.
3.Sumberdaya
4.Provitabilitas
5.Inovasi dan Prestasi
6.Tanggung jawab soslial dan politik

Contoh 3 Jenis Tujuan :
Tujuan primer     : Nilai ekonomis yang di berikan pada masyarakat dalam bntuk barang dan jasa.
Tujuan kolateral  : Manfaat bagi masyarakat
Tujuan sekunder : Nilai ekonomis dan efektifitas dalam pencapaian.

Struktur Organisasi Berdasarkan Type nya? 

     Ada beberapa jenis struktur organisasi dan perusahaan harus memilih mana yang terbaik sesuai ddengan kebutuhannya. Jenis-jenisnya diantara lain yaitu:
1.        Struktur Tradisional yaitu fungsi divisi dan departemen. Ini adalah jenis struktur yang mengikuti aturan dan prosedur organisasi. Di cirikan dengan memberikan garis otoritas yang jelas di seluruh level manajemen. 
2.      Struktur Lini adalah jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik. Persetujuan dan perintah dari jenis struktur ini berasal dari atas ke lini bawah. Struktur ini sesuai untuk organisasi yang kecil seperti kantor acounting atau kantor hukum. Jenis struktur seperti ini memudahkan pengambilan keputusan, dan bersifat informatif. Mereka memiliki departemen yang lebih sedikit,yang membuat seluruh organisasi sangat desentralisasi.
3.     Struktur Lini Dan Staff yaitu dimana struktur lini dan staff memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini dimana informasi dan persetujuan berasal dari atas ke bawah., dengan dukungan dan spesialisasi staff departemen. Struktur organisasi ini proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal,dan jangan melupakan formalitas didalamnya.
4.      Struktur Fungsional yaitu jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice President,Sales Departemen, dll.
5.     Struktur Matrix yaitu yang menggabungkan struktur fungsi dan produk. Kedua gabungan ini merupakan gabungan terbaik untuk membuat organisasi yang efisien. Ini adalah struktur organisasi yang paling kompleks. 
6.     Struktur Divisional yaitu jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam organisasi. Struktur ini dibagi menjadi:
  • Struktur produk adalah sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja berdasarkan jenis produk yang berbeda.
  • Struktur Pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur.
  • Struktur Geografis adalah organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya mengikuti zona wilayah, Seperti  ada di zona utara,selatan, barat dan timur.


REFERENSI

1.        AM. Willms (1965), Organization of Canadian Government Administration, Ottawa
2.      Depkes (1999), Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Jakarta
3.     Poeng P. Poerwanto (2000), Reformation : The renewal of thinking pattern, Jakarta, ADB
4.      Soedarmono Soejitno (2001), Akselerasi Reformasi Kesehatan, Jakarta
5.     Richard L. Daft (1986), Organizational Theory and Design, New York
6.     Yayat Hayati Djatmiko (2002), Perilaku Organisasi, Alfabeta- Bandung


Senin, 10 Oktober 2011

BANGUN DIRI DENGAN ORGANISASI


TEORI ORGANISASI

OLEH: FAHROROZI

    Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.

Beberapa definisi tentang Organisasi:

Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok. 

Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.

Definisi UMUM:

Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan” 

ORGANISASI YANG PERNAH SAYA IKUTI :
1. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
          
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.

 

2. Pramuka (Praja Muda Karana)
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pramuka_Indonesia

3. Pramuka Saka Bhayangkara
 
     Saka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kebhayangkaraan.
      Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan Kepolisian Republik Indonesia.


4. KIR (Karya Ilmiyah Remaja)

        KIR adalah kependekan tentang Karya Ilmiah Remaja. KIR merupakan salah satu Ekstrakurikuler yang sangat tepat untuk siswa-siswi yang kreatif dan selalu ingin mencoba hal yang baru. Kegiatan ini mengajarkan bagaimana caranya kita dalam melakukan sebuah penelitian beserta percobaan dan eksperimennya. Selain itu kegiatan ini juga mengajarkan kita dalam penyusunan untuk membuat sebuah karya tulis dan membuat sebuah laporan. Kegiatan ini sering kali turun ke lapangan secara langsung. selain itu cakupan daerah yang menjadi lapangannya sangatlah luas dan tidak terbatas. Bisa dalam bidang bahasa, sosial, Pengetahuan Tekhnologi ataupun tentang sains. ruang lingkup yang digunakan dalam kegiatan ini sangatlah bervariatif.

        KIR merupakan kegiatan yang menuntut kreatifitas dari para siswa.Selain itu kegiatan ini juga menuntut kita untuk berpikir luas dan tidak berpikir sempit dalam menyelesaikan suatu masalah. Karena kegiatan ini memerlukan ketekunan, keuletan, kerajinan serta kesabaran dari para pesertanya. Kegiatan ini sangatlah pantas diikuti oleh para remaja untuk menumbuhkan kreatifitas pribadi kita dan untuk menambahkan wawasan kita dalam melihat dan memandang luasnya dunia.



Alasan Mengikuti Organisasi

     Belajar berorganisasi merupakan hal yang penting dan banyak memberikan dampak positif bagi perkembangan seorang remaja. Hal ini akan menjadi bekal berharga bagi masa depan. Remaja yang telah berorganisasi lebih memiliki nilai tambah dibandingkan yang tidak. Hal ini akan menjadi keuntungan bagi remaja tersebut.
Manfaat berorganisasi sangat banyak, yang utama adalah belajar mengenai kestrukturan sebuah lembaga. Organisasi yang sebaiknya diikuti oleh remaja atau anak sekolah adalah OSIS yakni organisasi yang berada di dalam sekolah itu sendiri. OSIS memang menjadi wadah bagi siswa-siswanya yang ingin secara positif untuk belajar berorganisasi.
OSIS sering menjadi organisasi pertama yang dikenal oleh remaja. Tidak terbatas dengan OSIS saja, para remaja juga bisa menjadi anggota organisasi lainnya seperti organisasi di lingkungan RT, organisasi kepemudaan misalnya karang taruna, organisasi badan olahraga dan bahkan ikut menjadi panitia dalam suatu acara tertentu.
Manfaat berorganisasi yang lain adalah melatih kerja sama dalam sebuah tim, melatih bagaimana bersosialisasi dengan orang lain dan bagaimana menghadapi orang lain yang memiliki wataknya masing-masing. Hal ini mampu meningkatkan kemampuan sosialisasi para remaja sehingga dia memiliki peluang lebih besar untuk bisa sukses dalam hidup bermasyarakat. Dalam berorganisasi, remaja juga akan mempunyai lebih banyak kenalan atau teman yang nyatanya tidak hanya rekan sebaya saja tapi juga guru, orang tua dan bahkan vendor-vendor acara.
Selain itu, manfaat berorganisasi adalah menumbuhkan kreatifitas para remaja. Dengan berorganisasi, remaja akan dituntut untuk berpikir secara kreatif dalam menyukseskan suatu acara organisasi. Remaja akan belajar keseluruhan proses dari sebuah event. Mulai dari membuat perencanaan dan tema, membuat panitia, menyusun acara, bernegosiasi, hingga menjadi pelaksana acara tersebut. Remaja akan belajar tentang realitas yang terjadi bukan sekedar teori saja. Tidak hanya kreatifitas dalam sebuah acara, para remaja juga akan diajak untuk kreatif dalam mengembangkan dan memajukan organisasinya tersebut. Belajar berorganisasi juga belajar mengenai tanggung jawab dalam menjalankan sebuah tugas, belajar menjaga nama baik organisasi melalui sikap dan perbuatan, belajar tentang sikap pantang menyerah dan belajar untuk menggapai tujuan.

Sumber: http://www.anakperempuan.com/pengembangan-diri/kenapa-harus-ikut-organisasi/
 

PENGARUH ORGANISASI


Pengaruh Positif
Dengan mengikuti organisasi mahasiwa dapa mengaktualisasikan dirinya. Selain itu, mahasiswa juga akan memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi dam mampu membangun karakter mahasiswa yang matang dalam berpikir, pandai dalam bersosialisai dan kritis dalam menyikapi permasalahan selain itu bisa melatih soft skill di luar kegiatan perkuliahan.

Manfa’at lain dari organisasi yaitu;

1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.

2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat yang memiliki pola hidup sehat. Misalnya dalam Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi muda yang tangguh dan ksatria.

3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.

4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengan munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

Pengaruh Negatif
           Walaupun pada kenyataannya memang tidak semua mahasiswa mau menjadi aktivis dan mempunyai kepedulian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar kampus, tapi gerakan aktivis yang peduli sudah mampu mewarnai dinamika kehidupan mahasiswa di kampus. Cukup banyak kontribusi mahasiswa, melalui organisasi kemahasiswaannya, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai disiplin ilmunya masing-masing atau menjadi motivator, mediator dan akselerator dalam menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat. Baik itu menyangkut masalah sosial, ekonomi maupun politik.
           Namun demikian, tak dapat dipungkiri, bila masih ada kesan miring terhadap keberadaan aktivis di organisasi kemahasiswaan yang antara lain banyaknya aktivis organisasi kemahasiswaan yang merupakan ‘mahasiswa abadi’ atau mahasiswa rawan drop out (DO). Banyak hal yang melatar belakangi mengapa hal ini terjadi, sehingga alangkah baiknya bila kita tengok sosok mahasiswa yang ada di kampus.
           Mahasiswa yang apatis terhadap kegiatan organisasi kemahasiswaan tentu saja merupakan mahasiswa yang hanya memikirkan aktifitas perkuliahannya saja. Segala sesuatunya selalu diukur dengan pencapaian kredit mata kuliah dan indeks prestasi yang tinggi serta berupaya menyelesaikan kuliah dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Namun biasanya sosok mahasiswa seperti ini, justru akan mengalami kelemahan dan masalah dalam hal sosialisasi diri dengan lingkungannya, sesama mahasiswa dan masyarakat. Yang dampak negatifnya bisa saja dirasakan ketika sudah menjadi sarjana dan siap terjun ke masyarakat memasuki ‘dunia kerja’.
          Sedangkan sosok mahasiswa aktivis dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan adalah mahasiswa yang disamping menekuni aktifitas perkuliahan tapi juga menyempatkan untuk mengikuti aktifitas organisasi kemahasiswaan. Keaktifan di organisasi ini biasanya dilandasi oleh bakat, hobi, tuntutan jiwa organisasi dan kepemimpinan, tuntutan sosial atau bisa jadi karena pelarian dari aktivitas perkuliahan yang kadang dianggapnya membosankan.
          Konsekuensi logis dari sosok mahasiswa seperti ini tentunya konsentrasi pemikiran dan waktu akan terbagi menjadi dua, satu sisi pada perkuliahan dan sisi yang lain pada kegiatan organisasi. Kegiatan perkuliahan juga terkadang malah terganggu oleh kegiatan organisasi atau bahkan ada yang meninggalkannya karena terlalu asyik. Sehingga terkadang menjadi alasan pembenar bahwa mahasiswa aktivis adalah mahasiswa abadi dan rawan DO.






Senin, 03 Oktober 2011

PEMUDA, PEWARIS TAHTA NEGARA

Bisakah Pemuda Kita Menjadi Pemimpin Bangsa???

Oleh : Fahrorozi


Saat ini kita telah memasuki satu era baru, yaitu era pengetahuan dan informasi dimana persaingan untuk mampu bertahan telah melewati batas antar negara. Untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi persaingan yang terjadi, pendidikan nasional Indonesia menggalakkan program pembentukan karakter sejak usia dini. Salah satu hal yang mendasari program pembentukan karakter ini adalah kenyataan bahwa era globalisasi telah menempatkan generasi muda Indonesia pada kemudahan akses informasi yang sangat bebas sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tanpa disadari, kebebasan ini berakibat dengan masuknya pengaruh nilai-nilai asing ke dalam diri generasi muda. Secara tidak langsung, pengaruh ini berdampak pada penurunan rasa kebangsaan terutama pada Pancasila sebagai ideologi bangsa. Tanpa pembentukan karakter bangsa pada generasi muda maka bisa jadi penggerusan nilai-nilai luhur budaya bangsa ini akan terus terjadi. 

Karakter bangsa yang hendak dibentuk dari para generasi muda ini adalah satu karakter dimana generasi muda Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing merupakan salah satu syarat agar suatu bangsa bisa lebih unggul dibanding yang lain. Generasi muda Indonesia diharapkan memiliki karakter daya saing yang adaptif dengan berbagai perubahan yang terus menerus terjadi namun tetap menjunjung nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa. Hasil akhirnya, generasi muda Indonesia diharapkan menjadi generasi yang memiliki budaya unggul.



kenapa karakter muda harus di bangun???


Menjawab pertanyaan itu mungkin kita bisa menengok sejarah dimana pemuda pada masa dului, yaitu pada gerakan-gerakan yang ada pada masa itu.


Gerakan Kepemudaan merupakan martir untuk memperjuangkan hak dan cita-cita bangsa. Di tangan kaum mudalah harapan bangsa dapat terwujud. Bila berkaca pada sejarah, gerakan pemuda Indonesia ditandai oleh lahirnya organisasi modern yang disebut Boedi Oetomo pada tahun 1908. Kemudian diikrarkannya Sumpah Pemuda pada tahun 1928 sebagai kesepakatan untuk menyatukan unsur-unsur heterogen pemuda menjadi bangsa yang satu. Selanjutnya atas desakan para pemuda, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Moment ini bertepatan dengan kekalahan Jepang (yang saat itu menjajah Indonesia) pada perang Dunia II. Gerakan pemuda dalam memperjuangkan perubahan nasib bangsa berlanjut pada tahun 1966. Pada masa revolusi ini, kaum muda terlibat secara langsung dan menolak ideologi komunis. Kemudian pada tahun 1974 terjadi gerakan pemuda sebagai reaksi dari kebijakan pemerintah Orde Baru yang tidak transparan, yang selanjutnya dinamakanmalari. Puncak gerakan pemuda dari berbagai unsur terjadi pada tahun 1998. Pemuda Indonesia menolak dengan tegas system pemerintahan otoriter dan menorehkan sejarah dengan menggulingkan rezim orde baru menjadi era reformasi.



Setelah Reformasi
Pemuda pada era setelah reformasi terkesan ideologis, pragmatis bahkan materialistis. Aksi dan gerakannya kurang fokus, tidak memiliki visi bersama, dan bahkan terkotak-kotak. Hal ini disebabkan tidak adanya arah yang jelas ataupun kepedulian terhadap nasib bangsa. Oleh sebab itu diperlukan pengenalan kembali fungsi dan peran pemuda dalam membangun bangsa, yang sebelumnya tidak pernah absen menorehkan tinta emas.
Perjuangan pemuda pun bergulir sesuai konteks dan zamannya. Di masa lalu pemuda lebih mengedapankan semangat bela negara untuk lepas dari tangan penjajah. Namun seiring perjalanan waktu, perkembangan zaman, dan tuntutan hidup semangat tersebut berubah. Hal ini jelas terlihat melalui banyaknya pemuda yang memiliki sikap pragmatis dan apolitis. Berdasarkan data hasil jajak pendapat  kepada pemuda usia 16 sampai 30 tahun, dari litbang kompas tertanggal 21-23 oktober 2009, terlihat cita-cita yang diharapkan pemuda dalam masa depannya adalah persoalan keuangan dan karier. Sikap pramagtis sebagian pemuda lebih mengedepankan kepentingan pribadi, yakni ingin kaya, terkenal, dan sukses dalam karier, berbanding terbalik dengan sikap pemuda di masa perjuangan.
Pertanyaannya kemana rasa sosialisme pemuda saat ini? Jangan sampai yang dikatakan Bung Hatta, “Revolusi kita menang dalam menegakkan negara baru dalam menghidupkan kepribadian dan bangsa, tetapi revolusi kita kalah dalam melaksanakan cita-cita sosialnya” menjadi kenyataan. Sungguh ironis bila itu terjadi. Kecendrungan bahwa pemuda tampak bingung menempatkan kepribadiannya mulai terlihat nyata. Berbagai pandangan mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dan tak lagi memiliki ikatan yang tinggi terhadap rasa kebangsaannya.
Memang tidak semua pemuda Indonesia memiliki jiwa yang lemah namun melihat keadaan saat ini, dikhawatirkan semangat 1928 hilang dari diri para pemuda Indonesia. Dan hal yang ini akan berakibat pada hilangnya jiwa nasionalisme yang berarti hilangnya kecintaan kepada bangsa dan negara.
Lantas apa yang harus dilakukan pemuda sekarang untuk membuktikan masih tersimpan adanya semangat Sumpah Pemuda? Cukupkah hanya dengan mengikrarkan Sumpah Pemuda pada ritual peringatan Sumpah Pemuda? Atau perlu mengadakan Ikrar Sumpah Pemuda versi ketiga? Jawaban yang pasti ada dalam diri masing-masing pemuda. Apa yang dapat diberikan pada negara tercinta ini tentu berbeda dengan masa 1928-an. Bila pada masa itu para pemuda mempertaruhkan nyawa dan raga untuk meraih kemerdekaan sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan, kita tidak perlu lagi melakukannya.
Saat ini yang dapat diberikan kepada bangsa adalah prestasi-prestasi membanggakan untuk semua rakyat Indonesia. Misalnya ikut berpartisipasi dalam perlombaan dalam kancah-kancah internasional seperti Olimpiade. Sebagai pemuda Indonesia kita harus bangga hidup di Indonesia dan harus tetap mempertahankan jiwa-jiwa nasionalisme dan cinta tanah air. Siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa kalau bukan kita sebagai pemuda Indonesia?
Pemuda dan Idealismenya
Pemuda Indonesia adalah masa depan bangsa. Entah mereka masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah bekerja. Mereka merupakan aktor penting yang diandalkan untuk mewujudkan cita-cita dan pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan. Indonesia telah meletakkan dasar-dasar dan tujuan kebangsaan sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945.
Para pemuda terdahulu berjuang untuk kemerdekaan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Namun permasalahan bangsa yang semakin kompleks tentunya menbutuhkan energy yang cukup besar untuk menyelesaikannya. Dan pemuda tentunya merupakan sosok tepat yang mempunyai banyak energi untuk melaksanakan tugas tersebut. Maka mereka perlu diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin. Masalah kepemimpinan bukan masalah umur tua atau muda, tetapi masalah kapabilitas yang dimilik oleh pemimpin tersebut.
Apabila berkaca pada sejarah, proklamasi bangsa ini terjadi juga karena pemuda dengan segala idealismenya. Mereka bersihkukuh untuk segera lepas dari belenggu penjajah. Runtuhnya tirani orde baru juga tidak lepas dari peran pemuda sebagai mesin penggerak, ketika melihat berbagai ketidakadilan di masyarakat. Pemuda memang merupakan sebuah simbol idealisme dalam sejarah bangsa dari waktu ke waktu. Melihat hal tersebut tentunya pemuda memiliki nilai-nilai yang lebih untuk memimpin bangsa ini.
Pemuda Sebagai Wajah Bangsa
Kekuatan sebuah bangsa terletak di tangan para pemudanya. Karena merekalah yang akan menunjukkan wajah kehormatan suatu bangsa dalam kontes kehidupan. Jika para pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka nasib bangsa perlu dikhawatirkan. Bagaimanapun, pemuda adalah kader bangsa yang harus dibina dengan segala bentuk pendidikan. Baik pendidikan kejiwaan (Psikologi) sampai pendidikan politik. Jangan sampai pendidikan yang dirancang dan dilaksanakan oleh negara tidak memerhatikan masa depan para pemudanya. Apalagi hanya mengedepankan kepentingan pribadi atau golongan saja.
Pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena asas Kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. Sikap dan ciri pemimpin yang baik adalah:
1)      Berilmu, berakhlak, berintegritas, professional, dan pandai
2)      Dapat membuat keputusan dan bertangguing jawab atas keputusannya.
3)      Dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi dan mampu menjadi contoh
4)      Bersedia mendengar masukan dan kritik
5)      Bisa memberi semangat dan motivasi
Pemuda perlu memiliki pengetahun tentang kepemimpinan. Dari apa itu pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri, organisasi dan masyarakat. Diantara kepandaian yang harus dikuasai adalah:
  • Pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu, keperluan diri sendiri, dan kerja
  • Pandai mendengar dan menghormati apapun pendapat dan kritikan
  • Pandai menganalisa dalam membuat keputusan
  • Pandai berkomunikasi dengan bahasa yang santun
  • Pandai menulis dan mendokumentasi dan mengerti Iptek
Seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala masalah yang menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam sampai bencana sosial ekonomi dan politik yang dimana alam bernegara dirusak oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda sebagai generasi penerus dan pemegang tali kekuasaan, harus melawan segala kerbobrokan yang ada. Baik di area sosial atau pun politik.
Peran Serta Pemuda
Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan generasi muda sebagai pilar penggerak, pengawal jalannya reformasi, dan pembangunan sangat diharapkan. Dengan organisasi dan jaringannya yang luas, pemuda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk mengawal jalannya reformasi dan pembangunan. Permasalahan yang dihadapi saat ini, justru banyak generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi, dislokasi, dan terlibat pada kepentingan politik praktis. Seharusnya melalui generasi muda terlahir inspirasi untuk mengatasi berbagai kondisi dan permasalahan yang yang ada. Generasi muda yang mendominasi populasi penduduk Indonesia saat ini, mesti mengambil peran sentral dalam berbagai bidang untuk membangun bangsa dan Negara.
Sudah Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan. Pemuda harus memperjuangkan cita-cita bangsa melalui perjuangannya. Generasi muda yang relatif bersih dari berbagai kepentingan akan menjadi asset yang potensial dan mahal dimasa depan. Saatnya pemuda memimpin perubahan. Pemuda yang tergabung dalam berbagai Organisasi Kemasyarakatan, pemuda yang memiliki persyaratan awal untuk memimpin perubahan. Mereka memahami dengan baik kondisi daerahnya dari berbagai sudut pandang. Kemudian proses kaderisasi formal, informal dalam organisasi, serta interaksi yang kuat dengan berbagai lapisan sosial.
Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest) untuk suatu kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi perubahan yang diusung oleh kekuatan generasi muda, sepanjang moral dan semangat juang tidak luntur. Namun bersatunya pemuda dalam satu perjuangan bukanlah persoalan mudah. Dibutuhkan syarat minimal agar pemuda dapat berkumpul dalam satu kepentingan. Pertama, moral perjuangan harus terpenuhi, yakni terbebas dari kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok. Kedua, kesamaan agenda perjuangan secara umum. Ketiga, terlepasnya unsur-unsur primordialisme dalam perjuangan bersama yang sensitive dalam kebersamaan.
Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan pemuda akan mengangkat moral perjuangan generasi muda. Nasionalisme adalah kunci integritas suatu negara atau bangsa. Sementara visi reformasi seperti pemberantasan KKN, amandeman konstitusi, otonomi daerah, budaya demokrasi yang wajar, dan egaliter juga dapat memacu semangat pemuda untuk memulai perubahan.
Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi yang sebenarnya. Tidak dapat dihindari bahwa politik dan ekonomi masih menjadi bidang eksklusif bagi sebagian orang, termasuk generasi muda. Pemuda harus menyadari , bahwa sumber daya (resource) negeri ini merupakani aset yang harus dipertahankan supaya tidak terjebak dalam konspirasi ekonomi kapitalis. Pemuda harus dapat memainkan perannya sebagai kelompok penekan (pressure group) agar kebijakan-kebijakan strategis pemerintah betul-betul bermanfaat bagi kepentingan bangsa.
Potensi Generasi Muda Nasdem
            Sesuai dengan konstitusi Nasional Demokrat (Nasdem) yang tercantum dalam AD/ART pasal 12 poin 12 bagian C, mengorganisasikan pemuda dan mahasiswa merupakan pilar restorasi Indonesia. Meutya Viada Hafid mengetuai Bidang Pemuda, Perempuan dan Mahasiswa Nasdem. Ia melihat permasalahan dasar yang berlangsung saat ini, mencakup belum terciptanya suatu demokrasi yang subtantif dan partisipator. Menurut Meutya sebuah perubahan dalam kehidupan demokrasi di Indonesia mutlak diperlukan, dengan perbaikan dan pengikutsertaan segenap lapisan masyarakat Indonesia dalam kehidupan demokrasi. Bagi meutya Nasdem kendati hanya ormas, merupakan gerakan perubahan yang menggalang seluruh warga Negara dari berbagai lapisan dan golongan. Untuk merestorasi Indonesia sebagaimana disebut dalam manifesto nasdem, “Pengaruh yang dilakukan  oleh Nasdem tidak hanya terpusat di Jakarta, melainkan terpencar di seluruh penjuru Indonesia”.
            Dengan melakukan pergerakan dan perubahan pada level basis masyrakat dan menyebar keseluruh penjuru Indonesia, Meutya yakin Nasdem menjadi gerakan perubahan yang mampu memerbaiki iklim demokrasi di Indonesia. (sumber:AND ed November 2010 hal 17).
            Dalam pembukaan konggres XVII, Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh, menyampaikan orasi kebangsaan. Gerakan mahasiswa nasional Indonesia di Kalimantan Timur menyatakan gerakan pemuda dan mahasiswa saat ini harus membaca dan mengkritisi seluruh kebijakan pemerintah serta proaktif terhadap realitas sosial. Pemuda sebagai garda bangsa harus berada di bagian terdepan, untuk melakukan perubahan konstruktif sehingga bangsa ini lebih bermartabat. Lebih lanjut Surya Paloh mengingatkan GMNI selaku organisasi kepemudaan untuk selalu menyampaikan suara rakyat dan tidak terseret ke politik praktis.
            Pasalnya kata Surya, saat ini telah terjadi pergeseran nilai-nilai kebangsaan dikalangan kaum muda. Nilai gotong royongpun telah tergerus sehingga rakyat saat ini cenderung individualistis dan pragmatis. Karena itu rakyat harus dibantu agar kembali kepada jati diri bangsa (sumber: Media Indonesia tanggal 22 maret 2011).
Pemuda Nasional Demokrat (Pemuda Nasdem) merupakan pelopor bagi Nasional Demokrat dalam melaksanakan restorasi. Keberadaan Pemuda Nasdem, diharapkan bisa menjadi pengelola organisasi kepemudaan dalam mempersatukan pemuda di seluruh nusantara. Dengan demikian, kaum muda bisa turut serta membangun bangsa yang berdasarkan pancasila. Di tengah peliknya persoalan pemuda saat ini.
Pemuda Nasdem hadir sebagai suatu wadah dari pemberdayaan pemuda dalam mengembangkan wawasan kebangsaan di segala aspek. Saat ini, aspek nasionalisme dan idealisme hampir hilang dari diri generasi muda penerus bangsa. Lalu, bagaimana kalau keduanya benar-benar hilang? Apalagi yang bisa diharapkan dari bangsa ini? Bukankah bangsa ini bisa merdeka atas peran penting pemuda? Marilah kita bersama-sama membangkitkan kembali rasa nasionalisme dan idealisme generasi penerus bangsa, melalui organisasi masyarakat yang bernama Pemuda Nasdem yang merupakan sayap organisasi dari Nasional Demokrat itu sendiri. Walaupun Pemuda Nasdem belum seseempurna organisasi pemuda lainnya, paling tidak kita sedang mencoba menumbuhkan kembali semangat pemuda seperti pada masa sebelumnya.
Keberadaan organisasi kepemudaan dapat menambah dinamika eksistensi dan peranan pemuda dalam membangun bangsa. Pemuda Nasdem merupakan salah satu solusi dari segala permasalahan bangsa saat ini. Satu hal yang pasti, bahwa Pemuda Nasdem berorientasi untuk terus melakukan pembenahan terhadap berbagai persoalan yang ada.
Karena itulah diperlukan komitmen yang tinggi dan penuh kesadaran akan arti penting sebuah restorasi. Berbuat hari ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi lebih ke kepentingan masa depan yang lebih baik.


Sumber referensi :
http://prima8.wordpress.com/2011/07/16/pemuda-dan-pergerakannya/
http://www.dunamis.co.id/knowledge/details/press/76



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management