Senin, 10 Oktober 2011

BANGUN DIRI DENGAN ORGANISASI


TEORI ORGANISASI

OLEH: FAHROROZI

    Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.

Beberapa definisi tentang Organisasi:

Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok. 

Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.

Definisi UMUM:

Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan” 

ORGANISASI YANG PERNAH SAYA IKUTI :
1. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
          
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.

 

2. Pramuka (Praja Muda Karana)
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pramuka_Indonesia

3. Pramuka Saka Bhayangkara
 
     Saka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kebhayangkaraan.
      Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan Kepolisian Republik Indonesia.


4. KIR (Karya Ilmiyah Remaja)

        KIR adalah kependekan tentang Karya Ilmiah Remaja. KIR merupakan salah satu Ekstrakurikuler yang sangat tepat untuk siswa-siswi yang kreatif dan selalu ingin mencoba hal yang baru. Kegiatan ini mengajarkan bagaimana caranya kita dalam melakukan sebuah penelitian beserta percobaan dan eksperimennya. Selain itu kegiatan ini juga mengajarkan kita dalam penyusunan untuk membuat sebuah karya tulis dan membuat sebuah laporan. Kegiatan ini sering kali turun ke lapangan secara langsung. selain itu cakupan daerah yang menjadi lapangannya sangatlah luas dan tidak terbatas. Bisa dalam bidang bahasa, sosial, Pengetahuan Tekhnologi ataupun tentang sains. ruang lingkup yang digunakan dalam kegiatan ini sangatlah bervariatif.

        KIR merupakan kegiatan yang menuntut kreatifitas dari para siswa.Selain itu kegiatan ini juga menuntut kita untuk berpikir luas dan tidak berpikir sempit dalam menyelesaikan suatu masalah. Karena kegiatan ini memerlukan ketekunan, keuletan, kerajinan serta kesabaran dari para pesertanya. Kegiatan ini sangatlah pantas diikuti oleh para remaja untuk menumbuhkan kreatifitas pribadi kita dan untuk menambahkan wawasan kita dalam melihat dan memandang luasnya dunia.



Alasan Mengikuti Organisasi

     Belajar berorganisasi merupakan hal yang penting dan banyak memberikan dampak positif bagi perkembangan seorang remaja. Hal ini akan menjadi bekal berharga bagi masa depan. Remaja yang telah berorganisasi lebih memiliki nilai tambah dibandingkan yang tidak. Hal ini akan menjadi keuntungan bagi remaja tersebut.
Manfaat berorganisasi sangat banyak, yang utama adalah belajar mengenai kestrukturan sebuah lembaga. Organisasi yang sebaiknya diikuti oleh remaja atau anak sekolah adalah OSIS yakni organisasi yang berada di dalam sekolah itu sendiri. OSIS memang menjadi wadah bagi siswa-siswanya yang ingin secara positif untuk belajar berorganisasi.
OSIS sering menjadi organisasi pertama yang dikenal oleh remaja. Tidak terbatas dengan OSIS saja, para remaja juga bisa menjadi anggota organisasi lainnya seperti organisasi di lingkungan RT, organisasi kepemudaan misalnya karang taruna, organisasi badan olahraga dan bahkan ikut menjadi panitia dalam suatu acara tertentu.
Manfaat berorganisasi yang lain adalah melatih kerja sama dalam sebuah tim, melatih bagaimana bersosialisasi dengan orang lain dan bagaimana menghadapi orang lain yang memiliki wataknya masing-masing. Hal ini mampu meningkatkan kemampuan sosialisasi para remaja sehingga dia memiliki peluang lebih besar untuk bisa sukses dalam hidup bermasyarakat. Dalam berorganisasi, remaja juga akan mempunyai lebih banyak kenalan atau teman yang nyatanya tidak hanya rekan sebaya saja tapi juga guru, orang tua dan bahkan vendor-vendor acara.
Selain itu, manfaat berorganisasi adalah menumbuhkan kreatifitas para remaja. Dengan berorganisasi, remaja akan dituntut untuk berpikir secara kreatif dalam menyukseskan suatu acara organisasi. Remaja akan belajar keseluruhan proses dari sebuah event. Mulai dari membuat perencanaan dan tema, membuat panitia, menyusun acara, bernegosiasi, hingga menjadi pelaksana acara tersebut. Remaja akan belajar tentang realitas yang terjadi bukan sekedar teori saja. Tidak hanya kreatifitas dalam sebuah acara, para remaja juga akan diajak untuk kreatif dalam mengembangkan dan memajukan organisasinya tersebut. Belajar berorganisasi juga belajar mengenai tanggung jawab dalam menjalankan sebuah tugas, belajar menjaga nama baik organisasi melalui sikap dan perbuatan, belajar tentang sikap pantang menyerah dan belajar untuk menggapai tujuan.

Sumber: http://www.anakperempuan.com/pengembangan-diri/kenapa-harus-ikut-organisasi/
 

PENGARUH ORGANISASI


Pengaruh Positif
Dengan mengikuti organisasi mahasiwa dapa mengaktualisasikan dirinya. Selain itu, mahasiswa juga akan memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi dam mampu membangun karakter mahasiswa yang matang dalam berpikir, pandai dalam bersosialisai dan kritis dalam menyikapi permasalahan selain itu bisa melatih soft skill di luar kegiatan perkuliahan.

Manfa’at lain dari organisasi yaitu;

1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.

2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat yang memiliki pola hidup sehat. Misalnya dalam Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi muda yang tangguh dan ksatria.

3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.

4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengan munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

Pengaruh Negatif
           Walaupun pada kenyataannya memang tidak semua mahasiswa mau menjadi aktivis dan mempunyai kepedulian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar kampus, tapi gerakan aktivis yang peduli sudah mampu mewarnai dinamika kehidupan mahasiswa di kampus. Cukup banyak kontribusi mahasiswa, melalui organisasi kemahasiswaannya, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai disiplin ilmunya masing-masing atau menjadi motivator, mediator dan akselerator dalam menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat. Baik itu menyangkut masalah sosial, ekonomi maupun politik.
           Namun demikian, tak dapat dipungkiri, bila masih ada kesan miring terhadap keberadaan aktivis di organisasi kemahasiswaan yang antara lain banyaknya aktivis organisasi kemahasiswaan yang merupakan ‘mahasiswa abadi’ atau mahasiswa rawan drop out (DO). Banyak hal yang melatar belakangi mengapa hal ini terjadi, sehingga alangkah baiknya bila kita tengok sosok mahasiswa yang ada di kampus.
           Mahasiswa yang apatis terhadap kegiatan organisasi kemahasiswaan tentu saja merupakan mahasiswa yang hanya memikirkan aktifitas perkuliahannya saja. Segala sesuatunya selalu diukur dengan pencapaian kredit mata kuliah dan indeks prestasi yang tinggi serta berupaya menyelesaikan kuliah dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Namun biasanya sosok mahasiswa seperti ini, justru akan mengalami kelemahan dan masalah dalam hal sosialisasi diri dengan lingkungannya, sesama mahasiswa dan masyarakat. Yang dampak negatifnya bisa saja dirasakan ketika sudah menjadi sarjana dan siap terjun ke masyarakat memasuki ‘dunia kerja’.
          Sedangkan sosok mahasiswa aktivis dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan adalah mahasiswa yang disamping menekuni aktifitas perkuliahan tapi juga menyempatkan untuk mengikuti aktifitas organisasi kemahasiswaan. Keaktifan di organisasi ini biasanya dilandasi oleh bakat, hobi, tuntutan jiwa organisasi dan kepemimpinan, tuntutan sosial atau bisa jadi karena pelarian dari aktivitas perkuliahan yang kadang dianggapnya membosankan.
          Konsekuensi logis dari sosok mahasiswa seperti ini tentunya konsentrasi pemikiran dan waktu akan terbagi menjadi dua, satu sisi pada perkuliahan dan sisi yang lain pada kegiatan organisasi. Kegiatan perkuliahan juga terkadang malah terganggu oleh kegiatan organisasi atau bahkan ada yang meninggalkannya karena terlalu asyik. Sehingga terkadang menjadi alasan pembenar bahwa mahasiswa aktivis adalah mahasiswa abadi dan rawan DO.






Tidak ada komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management