TEORI
ORGANISASI
Manusia
adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta
mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan
tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu
mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari
manusia untuk hidup dalam berorganisasi.
Beberapa
definisi tentang Organisasi:
Menurut
ERNEST DALE:
Organisasi
adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,
pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan
kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Menurut
CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan
orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu
system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi
tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk
hasil.
Menurut
KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik,
sub system structural, sub system pshikososial dan sub system
manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan
orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Definisi
UMUM:
“Kelompok orang yang secara
bersama-sama ingin mencapai tujuan”
ORGANISASI YANG PERNAH SAYA IKUTI :
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS)
adalah suatu organisasi
yang berada di tingkat sekolah
di Indonesia
yang dimulai dari Sekolah
Menengah yaitu Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid
yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini
memiliki seorang pembimbing dari guru
yang dipilih oleh pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah
tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih
calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.
2. Pramuka (Praja Muda Karana)
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi
pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan
kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia.
Kata "Pramuka"
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti
Rakyat Muda yang
Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota
Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka
Siaga, Pramuka
Penggalang, Pramuka
Penegak dan Pramuka
Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina
Pramuka, Andalan
Pramuka, Korps
Pelatih Pramuka, Pamong
Saka Pramuka, Staf
Kwartir dan Majelis
Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan"
adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah
dan di luar lingkungan keluarga
dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan
budi pekerti luhur. Kepramukaan
adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
3. Pramuka Saka Bhayangkara
Saka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang
keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan
kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini
membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang
di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh
wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya
atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan
Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian
Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas
Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan
Kepolisian
Republik Indonesia.
4. KIR (Karya Ilmiyah Remaja)
KIR adalah kependekan tentang Karya
Ilmiah Remaja. KIR merupakan salah satu Ekstrakurikuler yang sangat
tepat untuk siswa-siswi yang kreatif dan selalu ingin mencoba hal
yang baru. Kegiatan ini mengajarkan bagaimana caranya kita dalam
melakukan sebuah penelitian beserta percobaan dan eksperimennya.
Selain itu kegiatan ini juga mengajarkan kita dalam penyusunan untuk
membuat sebuah karya tulis dan membuat sebuah laporan. Kegiatan ini
sering kali turun ke lapangan secara langsung. selain itu cakupan
daerah yang menjadi lapangannya sangatlah luas dan tidak terbatas.
Bisa dalam bidang bahasa, sosial, Pengetahuan Tekhnologi ataupun
tentang sains. ruang lingkup yang digunakan dalam kegiatan ini
sangatlah bervariatif.
KIR merupakan kegiatan yang menuntut kreatifitas dari para siswa.Selain itu kegiatan ini juga menuntut kita untuk berpikir luas dan tidak berpikir sempit dalam menyelesaikan suatu masalah. Karena kegiatan ini memerlukan ketekunan, keuletan, kerajinan serta kesabaran dari para pesertanya. Kegiatan ini sangatlah pantas diikuti oleh para remaja untuk menumbuhkan kreatifitas pribadi kita dan untuk menambahkan wawasan kita dalam melihat dan memandang luasnya dunia.
KIR merupakan kegiatan yang menuntut kreatifitas dari para siswa.Selain itu kegiatan ini juga menuntut kita untuk berpikir luas dan tidak berpikir sempit dalam menyelesaikan suatu masalah. Karena kegiatan ini memerlukan ketekunan, keuletan, kerajinan serta kesabaran dari para pesertanya. Kegiatan ini sangatlah pantas diikuti oleh para remaja untuk menumbuhkan kreatifitas pribadi kita dan untuk menambahkan wawasan kita dalam melihat dan memandang luasnya dunia.
Alasan Mengikuti Organisasi
Belajar
berorganisasi merupakan hal yang penting dan banyak
memberikan dampak positif bagi perkembangan seorang remaja. Hal ini
akan menjadi bekal berharga bagi masa depan. Remaja yang telah
berorganisasi lebih memiliki nilai tambah dibandingkan yang tidak.
Hal ini akan menjadi keuntungan bagi remaja tersebut.
Manfaat berorganisasi
sangat banyak, yang utama adalah belajar mengenai kestrukturan sebuah
lembaga. Organisasi yang sebaiknya diikuti oleh remaja atau anak
sekolah adalah OSIS yakni organisasi yang berada di
dalam sekolah itu sendiri. OSIS memang menjadi wadah bagi
siswa-siswanya yang ingin secara positif untuk belajar berorganisasi.
OSIS sering menjadi organisasi pertama yang dikenal
oleh remaja. Tidak terbatas dengan OSIS saja, para remaja juga bisa
menjadi anggota organisasi lainnya seperti organisasi di lingkungan
RT, organisasi kepemudaan misalnya karang taruna, organisasi badan
olahraga dan bahkan ikut menjadi panitia dalam suatu acara tertentu.
Manfaat berorganisasi yang lain adalah melatih kerja
sama dalam sebuah tim, melatih bagaimana bersosialisasi dengan orang
lain dan bagaimana menghadapi
orang lain yang memiliki wataknya masing-masing. Hal ini mampu
meningkatkan kemampuan sosialisasi para remaja sehingga dia memiliki
peluang lebih besar untuk bisa sukses dalam hidup bermasyarakat.
Dalam berorganisasi, remaja juga akan mempunyai lebih banyak kenalan
atau teman yang nyatanya tidak hanya rekan sebaya saja tapi juga
guru, orang tua dan bahkan vendor-vendor acara.
Selain itu, manfaat berorganisasi adalah menumbuhkan
kreatifitas para remaja. Dengan berorganisasi, remaja akan
dituntut untuk berpikir secara kreatif dalam menyukseskan suatu acara
organisasi. Remaja akan belajar keseluruhan proses dari sebuah event.
Mulai dari membuat perencanaan dan tema, membuat panitia, menyusun
acara, bernegosiasi, hingga menjadi pelaksana acara tersebut. Remaja
akan belajar tentang realitas yang terjadi bukan sekedar teori saja.
Tidak hanya kreatifitas dalam sebuah acara, para remaja juga akan
diajak untuk kreatif dalam mengembangkan dan memajukan organisasinya
tersebut. Belajar berorganisasi juga belajar mengenai tanggung jawab
dalam menjalankan sebuah tugas, belajar menjaga nama baik organisasi
melalui sikap dan perbuatan, belajar tentang sikap pantang menyerah
dan belajar untuk menggapai tujuan.
Sumber:
http://www.anakperempuan.com/pengembangan-diri/kenapa-harus-ikut-organisasi/
PENGARUH ORGANISASI
Pengaruh
Positif
Dengan mengikuti
organisasi mahasiwa dapa mengaktualisasikan dirinya. Selain itu,
mahasiswa juga akan memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan
mereka yang tidak pernah ikut organisasi dam mampu membangun karakter
mahasiswa yang matang dalam berpikir, pandai dalam bersosialisai dan
kritis dalam menyikapi permasalahan selain itu bisa melatih soft
skill di luar kegiatan perkuliahan.
Manfa’at
lain dari organisasi yaitu;
1. Organisasi
sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih
efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi
dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah,
jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk
masyarakat yang memiliki pola hidup sehat. Misalnya dalam Organisasi
Kepramukaan, akan menciptakan generasi muda yang tangguh dan ksatria.
3. Organisasi
menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup,
berorganisasi dapat menjadi solusi.
4. Organisasi
sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring
dengan munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran
penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi
yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.
Pengaruh
Negatif
Walaupun pada
kenyataannya memang tidak semua mahasiswa mau menjadi aktivis dan
mempunyai kepedulian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam
maupun luar kampus, tapi gerakan aktivis yang peduli sudah mampu
mewarnai dinamika kehidupan mahasiswa di kampus. Cukup banyak
kontribusi mahasiswa, melalui organisasi kemahasiswaannya, dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai disiplin ilmunya
masing-masing atau menjadi motivator, mediator dan akselerator dalam
menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di tengah
masyarakat. Baik itu menyangkut masalah sosial, ekonomi maupun
politik.
Namun demikian,
tak dapat dipungkiri, bila masih ada kesan miring terhadap keberadaan
aktivis di organisasi kemahasiswaan yang antara lain banyaknya
aktivis organisasi kemahasiswaan yang merupakan ‘mahasiswa abadi’
atau mahasiswa rawan drop out (DO). Banyak hal yang melatar belakangi
mengapa hal ini terjadi, sehingga alangkah baiknya bila kita tengok
sosok mahasiswa yang ada di kampus.
Mahasiswa yang
apatis terhadap kegiatan organisasi kemahasiswaan tentu saja
merupakan mahasiswa yang hanya memikirkan aktifitas perkuliahannya
saja. Segala sesuatunya selalu diukur dengan pencapaian kredit mata
kuliah dan indeks prestasi yang tinggi serta berupaya menyelesaikan
kuliah dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Namun biasanya sosok
mahasiswa seperti ini, justru akan mengalami kelemahan dan masalah
dalam hal sosialisasi diri dengan lingkungannya, sesama mahasiswa dan
masyarakat. Yang dampak negatifnya bisa saja dirasakan ketika sudah
menjadi sarjana dan siap terjun ke masyarakat memasuki ‘dunia
kerja’.
Sedangkan sosok
mahasiswa aktivis dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan adalah
mahasiswa yang disamping menekuni aktifitas perkuliahan tapi juga
menyempatkan untuk mengikuti aktifitas organisasi kemahasiswaan.
Keaktifan di organisasi ini biasanya dilandasi oleh bakat, hobi,
tuntutan jiwa organisasi dan kepemimpinan, tuntutan sosial atau bisa
jadi karena pelarian dari aktivitas perkuliahan yang kadang
dianggapnya membosankan.
Konsekuensi logis
dari sosok mahasiswa seperti ini tentunya konsentrasi pemikiran dan
waktu akan terbagi menjadi dua, satu sisi pada perkuliahan dan sisi
yang lain pada kegiatan organisasi. Kegiatan perkuliahan juga
terkadang malah terganggu oleh kegiatan organisasi atau bahkan ada
yang meninggalkannya karena terlalu asyik. Sehingga terkadang menjadi
alasan pembenar bahwa mahasiswa aktivis adalah mahasiswa abadi dan
rawan DO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar